
Semarang, Jatengnews.id – Ritual adat Saji Rewanda Gua Kreo di Desa Kandri, Kecamatan Gunung Pati bakal kembali digelar.
Kepala Seksi Atraksi Budaya, Sarosa menyampaikan, kegiatan Saji Rewanda rencana akan dilaksanakan pada 12 April 2025 di pelataran Gua Kreo Kandri Gunung Pati Semarang.
Baca juga: Pemkot Semarang Segera Gelar Sesaji Rewanda Simbol Harmonisasi Budaya dan Alam
“Kita juga tidak merubah apa yang sudah menjadi ciri khas Saji Rewanda. Nanti akan dimulai kirab dari Masjid di pertigaan arah Gua Kreo itu. Dari pertigaan masjid itu dilaksanakan arak-arakan sekitar 800 meter sampai pelataran Gua Kreo,” katanya Senin (7/4/2025).
Dalam arak-arakan tersebut, bakal dilibatkan 800 hingga 1000 warga dari Rw 1 sampai Rw 4 di Desa Kandri, Kecamatan Gunungpati Kota Semarang.
“Yang di arak itu adalah kayu jati, penggambaran kayu jati yang mana kayu jati ini penggambaran pada waktu Sunan Kalijogo mencari kayu soko untuk membangun Masjid Agung di Demak,” jelasnya.
Kayu yang dibawa tersebut, tentunya bukan kayu asli melainkan replika. Selain replika kayu jati, dalam arak-arakan tersebut juga membawa gunungan buah-buahan, gunungan sego ketek dan masih banyak lainnya.
Pada perayaan Saji Rewanda selain keterlibat warga, ia juga berharap bisa menarik para wisatawan dan UMKM setempat.
Berdasarkan cerita rakyat yang berkembang, nama gua kreo hingga ritual adat Saji Rewanda merupakan warisan dari Sunan Kalijaga.
Sarosa menceritakan bahwa jaman dahulu, Sunan Kalijaga atau bernama Raden Mas Said tengah berjuang mencari kayu jati untuk membangun Masjid Agung Demak.
Singkatnya Sunan Kalijaga menemukan kayu disekitaran gua tersebut.
Singkatnya, Sunan Kalijaga mewariskan dan memerintahkan masyarakat untuk mengkreo, karena lidah orang jawa susah mengucapkannya maka menjadi Kreo atau yang sekarang akrab disebut daerah Gua Kreo.
“Beliau itu berkata Mangkreo. Mangkreo itu artinya supaya menjaga alam yang ada di Gua Kreo itu. Mangkreo itu memiliki arti merawat. Namun karena masyarakat jawa susah ngomongnya dirubah,” ungkapnya.
Sarosa menyampaikan, bahwa perayaan Saji Rewanda tahun ini ada perbedaan dengan tahun sebelumnya.
Biasanya, perayaan Saji Rewanda dilaksanakan pada pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB. Sebelum perayaan tersebut, malamnya digelar penampilan kebudayaan yang dinamakan Mahakarya Legenda Goa Kreo.
Petunjukan tersebut berbentuk Sendratari yang berkisah perjalanan Sunan Kalijaga saat mencari Soko Guru Masjid Agung Demak.
Baca juga: Pemkot Semarang Salurkan Bantuan ke Wilayah Terdampak Genangan
“Karena tahun ini ada refocusing anggaran yang mana untuk kegiatan Mahakarya Legenda Goa Kreo tidak bisa dilaksanakan sehingga hanya dilaksanakan yang Saji Rewanda saja,” terangnya.
Ia mewakili Pemkot Semarang, memohon maaf karena Maha Karya Legenda Goe Kreo tidak bisa kami laksanakan.(Kamal-02)