Demak, Jatengnews.id – Polres Demak meningkatkan patroli serta melakukan tindakan preventif guna mencegah gangguan ketertiban di masyarakat salah satunya battle sound atau sound horeg.
Kasat Samapta Polres Demak, AKP Wasito, menyampaikan bahwa ada beberapa aturan yang ditekankan dalam SE tersebut, yakni larangan penggunaan battle sound atau sound horeg, larangan membunyikan petasan, serta tindakan tegas terhadap aksi balap liar dan potensi tawuran menjelang lebaran.
Baca juga : Polres Demak Tangkap Kurir Sabu di Sayung
“Kami terus melakukan patroli malam hari selama bulan Ramadhan agar masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk, terutama di waktu malam,” ujar AKP Wasito, Selasa (25/3/2025).
Terkait pelanggaran, pihaknya telah mengamankan kendaraan yang digunakan dalam battle sound serta memberikan sanksi tilang.
“Kendaraan yang melebihi kapasitas dan melaksanakan battle sound telah kami amankan. Tilangnya berlaku hingga selesai Lebaran sebagai bentuk edukasi bagi masyarakat,” jelasnya.
Tindakan serupa juga diterapkan pada aksi balap liar, di mana kendaraan yang terlibat akan ditahan hingga usai perayaan Idul Fitri.
“Tujuannya jelas, untuk mencegah kenakalan remaja, khususnya di bulan Ramadhan ini,” tambahnya.
Menjelang malam takbiran, Kapolres Demak telah menginstruksikan seluruh Polsek untuk mengintensifkan imbauan kepada masyarakat terkait larangan konsumsi minuman keras, penggunaan sound horeg, serta potensi tawuran.
Selain itu, Polres Demak juga telah menyiapkan penyekatan di berbagai titik guna mengantisipasi kepadatan di wilayah pusat kota.
“Penyekatan akan dilakukan di beberapa titik strategis, seperti Bundaran Wisma Halim (Sayung), Pom Karang Melati (Bonang-Wedung), Bundaran Trengguli (Gajah-Mijen-Karanganyar), serta bawah Jembatan Layang (Kebonagung-Dempet-Wonosalam),” jelasnya.
Terkait larangan sound horeg, Wasito menegaskan bahwa tidak ada keluhan dari masyarakat.
Baca juga : Hadapi Lonjakan Arus Mudik Polres Demak Siagakan Tim Pengurai
“Sebaliknya, warga justru mendukung patroli yang kami lakukan, demi mencegah balap liar, kericuhan, dan potensi ancaman gengster seperti yang terjadi di Semarang,” pungkasnya. (Sam-03)