29 C
Semarang
, 21 March 2025
spot_img

Waspada Pemkot Semarang Peringatkan Lurah dan Camat Potensi Bencana Longsor

Semarang, Jatengnews.id – Masa libur lebaran Idul Fitri 1446 Hijriyah, Pemkot Semarang perintahkan lurah dan camat waspadai terjadinya longsor.

Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin mengatakan bahwa bencana longsor yang terjadi di Kelurahan Karanganyar Gunung, Candisari harus bisa menjadi pelajaran berharga bagi para camat dan lurah.

Baca juga : Pemkot Semarang Dorong Percepatan Pembangunan Tol Semarang-Demak

“Ini sering saya katakan ke lurah, kepekaannya tolong ditingkatkan, termasuk Disperkim, begitu ada masuk laporan, jangan main-main dengan rekahan tanah. Kita dari Pemkot Semarang tidak ingin ada timbul korban, segera antisipasi,” tegas Iswar saat memimpin High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah dan Rakor Forkopimda Kota Semarang Jelang Idul Fitri 1446 Hijriyah Jumat (21/03/2025).

Diketahui, longsor yang terjadi di Jalan Jangli Raya, Kelurahan Karanganyar Gunung, Candisari pada Kamis (20/3) pagi membuat jalan kampung tersebut tidak bisa dilalui lagi. Dampak longsor membuat kondisi rumah warga sekitarnya sangat berbahaya sehingga 16 warga terpaksa mengungsi ke tempat lain yang lebih aman.

Iswar menyatakan atas kejadian itu, lurah-lurah di Kota Semarang diminta untuk melakukan pemetaan terhadap wilayahnya yang rentan mengalami hal serupa maupun potensi bencana lain dan gangguan kamtibmas.

“Lurah-lurah tolong selama satu minggu ini, turun ke lapangan, petakan wilayah, pastikan tidak ada rekahan di wilayah panjenangan. Antisipasi segera. Jadi pengalaman Karanganyar Gunung, foto sebelum terjadi longsor. Jadi satu minggu sebelum terjadi longsor, saya sudah melihat, ternyata kurang antisipasinya kawan-kawan,” jelas dia.

“Seperti yang saya sampaikan di Semarang Selatan kemarin, kepekaan kawan-kawan lurah, termasuk dinas, harus ditingkatkan. Rumah-rumah di tebing pastikan tidak ada rekahan. Kalau ada rekahan segera ditutup. Sebab jika kena hujan, meresap ke dalam, kalau tanahnya sudah gembur, enggak lama pasti akan terjadi longsor,” sambungnya.

Lurah juga diminta untuk memperhatikan kondisi saluran air di wilayah tebing. Jangan sampai air di saluran tersebut ujung-ujungnya masuk ke dalam tanah. Sebab, air yang masuk ke dalam tanah dipastikan akan memicu longsor atau ambles. 

“Pastikan air yang ada tidak masuk ke tanah, terutama yang di tebing, pastikan air terbuang di saluran kota dengan baik,” ujarnya.

Selain persoalan kerawanan bencana, dalam kesempatan tersebut dibahas berbagai hal yang terkait dengan pelayanan masyarakat selama masa mudik Lebaran. Seperti ketersediaan pangan, pengendalian harga, stok dan distribusi BBM maupun gas, pembentukan Pospam dan pos pelayanan terpadu, pelayanan kesehatan, pelayanan publik di level kecamatan dan lurah hingga pengendalian sampah.

Baca juga : Pemkot Siap Kontribusi  Pembangunan Gedung NU di Kota Semarang

“Kesiapan Pemkot Semarang bersama lembaga vertikal, semua dalam kondisi siap dan aman. Apalagi ketersediaan pangan kita sudah ok, bahkan ketersediaan pangan kita untuk tujuh bulan ke depan masih cukup untuk masyarakat. Inflasi kita juga stabil. Kita siap menyambut arus mudik Lebaran 2025,” imbuhnya. (ADV-03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN