Semarang, Jatengnews.id – Lantunan ayat suci Al-Qur’an dari warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Semarang, mengundang perhatian Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, saat mengunjungi tempat itu, Kamis (20/3/2025).
Bahkan, istri Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen tersebut menyempatkan duduk untuk menyimak bacaan tersebut.
Tak berapa lama, Nawal pun ikut mengaji bareng mereka, dengan membacakan QS Al Baqarah. Para warga binaan larut menyimak. Di tempat itu, Nawal juga menyempatkan untuk belajar membatik. Mentornya, adalah warga binaan.
Baca juga: Nawal Arafah Yasin Resmi Menjabat Ketua Dekranasda Jateng
Ya, pengalaman tersebut, merupakan salah satu rangkaian kunjungan Nawal ke LP Perempuan itu. Selain mengaji, Nawal juga melihat sejumlah aktivitas di sana.
Seperti, pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, pelatihan memasak bareng Rose Brand, keterampilan menjahit, merajut, pelatihan digital marketing oleh Junior Chamber International Central Java, dan sebagainya.
Kepada para warga binaan, Nawal menyampaikan pesan, Lapas diharapkan menjadi media pembelajaran bagi mereka, untuk mengembangkan diri, berinovasi. Tidak hanya membangun penguatan mental dan spiritual, tapi juga perlunya bekal keterampilan yang berguna saat mereka kembali ke masyarakat.
“Anggap saja Lapas adalah tempat untuk tumbuh lebih baik, tempat untuk membuat mental lebih sehat,” ujarnya.
Diakui, tidak mudah untuk move on dari peristiwa yang membawa mereka terpaksa menjalani kehidupan di Lapas. Karenanya, Nawal memberikan tiga kunci agar bisa bangkit dari keterpurukan.
Pertama, anggap saja yang mereka jalani sekarang sebagai bagian dari takdir Allah. Sehingga, jangan terlalu menyalahkan keadaan, tetapi berusaha untuk berbaik sangka, jika apa yang Allah takdirkan dapat menjadikan makhluk ciptaannya lebih baik lagi, dan terangkat derajatnya.
“Musibah itu terjadi pada diri kita, supaya kita tidak berputus asa atas apa yang sudah terlewatkan dalam hidup kita. Kalau kita dikasih senang terus, kita akan jumawa,” ujar Nawal.
Lantas bagaimana menyembuhkan luka batin? Menurutnya, apa pun luka batin yang dialami, pengobatnya adalah Al-Qur’an. Nawal mencontohkan pengalaman Angelina Sondakh, yang selama di Lapas justru dimanfaatkan untuk menghafal Al-Qur’an, dan kini menjadi pendakwah.
“Bagaimana kalau sudah membaca Al-Qur’an tapi masih sumpek? Itu karena ada jarak dengan Al-Qur’an. Bacalah perlahan-lahan, jangan cepat-cepat. Kita mentadabburi Al-Qur’an, sehingga meresap dalam hati, sadar secara pikiran dan hati, oiya ada Allah. Mungkin ini untuk penghapus dosa, mungkin dengan ini Allah akan menaikkan derajat kita. Ini kunci kedua,” ungkap Nawal.
Kunci ketiga, mendalami terjemahan Al-Qur’an. Sehingga ketika seseorang menghadapi situasi sulit, misalnya mengalami bullying saat keluar dari Lapas, dia sudah siap dengan “obatnya”. Penguatan mental juga mesti diimbangi dengan keterampilan, sekaligus untuk penguatan ekonomi.
Warga binaan asal Jakarta, Siti Zaenab, mengungkapkan, keberadaannya di Lapas, justru membuatnya bisa berpuasa.
Baca juga: Nawal Arafah Yasin Resmi Dilantik Ketua TP PKK dan Ketua Tim Pembina Posyandu Jateng
“Waktu di luar jarang puasa, di sini malah bisa puasa. Saya juga ikut pelatihan menjahit, sudah bisa sedikit-sedikit. Rencana nanti mau bikin usaha,” terangnya.
Warga binaan asal Kalimantan Tengah, Halda, juga menyatakan jika selama di Lapas, puasanya lebih lancar. Dia pun optimistis, selepasnya dari Lapas, akan menjalani usaha rumah sehat, dengan bekal keterampilan totok punggung.
Sementara, Plh Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Semarang, Sri Utami menyampaikan, saat ini warga binaan di tempatnya sebanyak 240 orang, terdiri dari 200 oeang narapidana, dan 40 orang tahanan. Terbanya, adalah mereka yang terjerat kasus narkoba, sebanyak 103 orang.(02)