30 C
Semarang
, 20 March 2025
spot_img

Demo Tolak RUU TNI di Semarang Massa Malah Dipukuli Polisi

Semarang, Jatengnews.id – Ratusan massa berbaju hitam tampak geruduk kantor DPRD Jateng, suarakan penolakan RUU TNI, Kamis (20/3/2025).

Massa demonstran tolak RUU TNI ingin melakukan sidang rakyat di dalam kantor DPRD Jateng namun malah dipukuli oleh aparat kepolisian dan ditembak gas air mata.

Baca juga : Demo Makin Panas, Baleg DPR RI Temui Massa Aksi Kawal Putusan MK

RUU TNI ini terlihat dikebut oleh DPR RI dibahas selama delapan hari dan pada Kamis pagi disahkan oleh DPR Ri serta disetujui oleh Fraksi.

Massa demo ini melakukan aksi di tiga lokasi yakni di depan Kodim 0733/Kota Semarang, depan Mapolda Jateng dan depan kantor DPRD Jateng.

Seperti biasa massa aksi menyuarakan demo dan mendesak masuk ke halaman DPRD Jateng. Mereka menyuarakan aksi dengan orasi dan karena saat ingin masuk ke kantor DPRD di halang-halangi oleh Aparat Kepolisian sehingga terjadi keos.

Korlap demo Semarang Menggugat RUU TNI, Aufa Atthariq menyampaikan, dirinya menyayangkan adanya tindak represifitas yang dilakukan oleh Polisi.

“Kita awalnya ingin melakukan sebuah sidang rakyat di dalam gedung DPRD Jateng. Akan tetapi pihak kepolisian menghalang-halangi kami dan kami malah mendapatkan tindak pemukulan, penarikan dan juga di jambak,” jelasnya kepada Jatengnews.id.

Tak hanya itu, dirinya juga mengaku terjadi beberapa kali tembakan gas air mata yang dilakukan oleh aparat kepolisian sehingga menambah kericuhan demo yang terjadi di DPRD Jateng.

Catatan sementara yang ia kantongi, ada tiga massa aksi yang mengalami cidera akibat kejadian tersebut.

“Ada beberapa kawan kami yang luka di pipi sebelah kiri di pelipisnya dan berdarah dan beberapa kawan-kawan kami ditangkap,” ujarnya ketika situasi sudah mulai mereda dan intimidasi yang dilakukan polisi sudah berakhir.

Berdasarkan data sementaranya ada tiga orang yang hari ini diamankan oleh Polrestabes Semarang.

“Kurang lebih ada tiga yang diamankan dan masih di data gitu karena cukup banyak juga. Yang diamankan mahasiswa, non mahasiswa supir dan tukang sound,” jelasnya.

Sementara massa aksi dari mahasiswa Unissula, Sekar menyatakan, ia ikut demo ini karena kekecewaannya kepada pemerintah.

Menurutnya, kondisi pemerintahan hari ini mengalami kemunduran demokrasi dimana bakal terjadi Dwi Fungsi TNI.

“RUU TNI ini dapat mengganggu supremasi sipil. Mereka dapat menggunakan kekuasaannya dengan berlebihan,” ucapnya.

Ia juga mengaku takut, era orde baru kembali lagi dimana masyarakat tidak boleh melakukan kritik sama sekali dan diintimidasi langsung oleh TNI.

Baca juga : Dikunjungi Baleg DPR , Pj Gubernur Jateng: RUU Prioritas Diharapkan Bisa Lebih Membumi

“Kami khawatirkan apabila ada kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak tepat, kemudian kita melakukan demo dan diamankan oleh TNI. Sehingga bisa menyebabkan abuse of Power,” jelasnya. (Kamal-03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN