Beranda Daerah 21 Desa di Grobogan Terendam Banjir, BPBD Terapkan Tanggap Darurat

21 Desa di Grobogan Terendam Banjir, BPBD Terapkan Tanggap Darurat

Banjir di Grobogan (Foto:ist)

Semarang, Jatengnews.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan terapkan tanggap darurat setelah banjir besar melanda enam kecamatan dan 21 desa di Grobogan.

Banjir tersebut terjadi akibat tanggul jebol di Sungai Tuntang, yang terjadi pada Minggu (9/3/2025).

Baca juga: Banjir Semarang Masih Melanda Wilayah Kaligawe

Kepala BPBD Kabupaten Grobogan, Wahyu Tri Darmawanto menyampaikan, bahwa telah ditetapkan situasi tanggap darurat.

“Tanggap darurat 14 hari. Yang akan dilakukan back up logistik seperti makanan, tenda, kasur dan air bersih,” katanya.

Banjir tersebut terjadi di Kecamatan Kedungjati, Toroh, Purwodadi, Tawangharjo, Gubug dan Tegowonu.

“Akibat jebol tanggul tersebut yang semula hanya di Desa Baturagung dan Ringin Kidul, kini meluas ke Desa Pepe dan Cangkring,” ungkapnya.

Meskipun  kondisi banjir meluas, kabarnya kedalaman air mengalami penurunan dibanding hari sebelumnya.

Seperti di Ringin Kidul yang menjadi salah satu titik utama banjir, sebelumnya kedalaman air mencapai 50 centimeter hingga satu meter kini sudah berkurang.

“Ketinggiannya sekitar 20 centimeter sampai 50 centimeter. Yang paling parah di Ringin Kidul. Kalau kemarin itu sampai satu meter, karena sudah meluas ke desa sebelahnya, sehingga ada penurunan tetapi masih ada genangan karena kan airnya tidak bisa  langsung turun,” paparnya.

Baca juga: Pemprov Jateng Respon Cepat Banjir Grobogan

Tercatat, ada sekitar 280 Jiwa mengungsi, 4.271 kartu keluarga (KK) terdampak dan ada 145 KK warga terisolir di Dusun Mintreng, Baturagung, Gubug.

“Di dua desa (pengungsi). Di Desa Baturagung ada 30 jiwa dan di Desa Ringin Kidul ada 250 jiwa. Terutama yang di Pepe tidak banyak, tapi belum cek jumlahnya,” sebutnya.(kamal-02)

Exit mobile version