30 C
Semarang
, 6 March 2025
spot_img

Pesantren Ramadan Lansia di Masjid Agung Demak Tradisi Lama Kian Diminati

Demak, Jatengnews.id – Pesantren Ramadan Lansia di Masjid Agung Demak kembali menuai daya tarik.

Bagi Farida (63), warga Guntur, Demak Pesantren Ramadan Lansia di Masjid Agung Demak terasa sangat istimewa karena tradisi yang telah dijalani keluarganya selama bertahun-tahun.

Baca juga : Tak Pernah Padam Semangat 127 Lansia Mondok di Masjid Agung Demak

“Saya ikut sejak lima tahun lalu, ibu saya bahkan sudah 16 tahun menjadi santri di sini. Rasanya semakin nyaman dan menyenangkan,” ujarnya kepada Jatengnews, Kamis (06/03/2025).

Bersama sang suami, Farida merasakan ketenangan dan kebahagiaan menjalani ibadah di lingkungan pesantren. Dengan keenam anaknya yang sudah berkeluarga, ia merasa tidak lagi memiliki beban dan bisa lebih fokus mendekatkan diri kepada Allah.

Farida bukan satu-satunya yang memiliki pengalaman berharga di pesantren ini. H. Asria (64), warga Morodemak, Demak, awalnya sempat kecewa karena kuota pendaftaran sudah penuh. Namun, keberuntungan berpihak padanya ketika ada peserta yang mengundurkan diri.

“Saya langsung dihubungi pihak takmir dan rasanya seperti mendapatkan rezeki besar. Saya ingin menikmati Ramadhan dengan lebih khusyuk, dan pesantren ini memberikan kesempatan itu,” katanya.

Pesantren yang berada di kompleks makam Sultan Fatah Demak ini telah menjadi rumah bagi 127 santri dan santriwati lansia, dengan usia minimal 57 tahun. Program yang dimulai sejak 1 Maret 2025 hingga 27 Maret 2025 ini menawarkan pengalaman spiritual yang mendalam. Bahkan, bagi peserta yang ingin mengoptimalkan ibadah di malam-malam terakhir Ramadhan, fasilitas tetap dibuka hingga 29 Maret 2025.

Selama tinggal di pesantren, para santri lansia tidak hanya mendapatkan bimbingan agama, tetapi juga fasilitas yang nyaman. Setiap kamar, yang dapat menampung 10-15 orang, telah dilengkapi karpet hangat, AC, kipas angin, kamar mandi dalam, area jemuran, serta air panas dan dingin.

“Di sini saya merasa seperti di rumah sendiri. Fasilitasnya bersih, makan sahur dan berbuka selalu tersedia, dan yang paling penting, suasananya mendukung untuk beribadah,” kata Farida.

Kegiatan para santri dimulai sebelum subuh dengan shalat berjamaah, kajian Islam, pengajian, buka bersama, hingga shalat tarawih bersama. Selain itu, mereka juga mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis, memastikan kondisi tubuh tetap prima selama menjalankan ibadah puasa.

Pesantren Ramadhan Lansia di Masjid Agung Demak telah berlangsung lebih dari tiga dekade. Awalnya, program ini muncul karena banyaknya jemaah yang datang untuk beribadah di masjid selama bulan Ramadhan, namun tinggal di serambi dengan kondisi kurang layak. Dari situlah, takmir masjid mulai mengelola dan menata fasilitas agar lebih nyaman.

Seiring waktu, pesantren ini semakin berkembang, baik dari segi fasilitas maupun jumlah peserta. Tahun ini, pihak pengelola menambah jumlah kamar dari 8 menjadi 10 kamar, agar lebih banyak santri yang bisa diterima.

Bagi Farida, H. Asria, dan santri lainnya, mengikuti Pesantren Ramadhan ini bukan hanya tentang belajar agama, tetapi juga tentang menemukan kedamaian, mempererat ukhuwah, dan merasakan kebahagiaan menjalani ibadah di bulan suci.

Baca juga : Masjid Agung Demak Siapkan Berbagai Kegiatan untuk Menyambut Ramadan 1446 H

“Saya ingin terus ikut setiap tahun, sampai Allah mengizinkan,” pungkasnya. (Sam-03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN