Demak, Jatengnews.id – Lansia dari berbagai daerah mengikuti Pesantren Ramadan di Masjid Agung Demak.
Adapun, mereka berkumpul di Masjid Agung Demak berharap keberkahan dan meneladani jejak Sultan Fattah, pendiri Kesultanan Demak Bintoro.
Baca juga : Masjid Agung Demak Siapkan Berbagai Kegiatan untuk Menyambut Ramadan 1446 H
Kegiatan ini berlangsung selama 27 hari, dimulai sejak 1 Maret atau bertepatan dengan 1 Ramadhan 1446 H.
Para santri lansia yang berasal dari Demak, Grobogan, Semarang, Kendal, Jepara, Solo, Purworejo, Madiun, Magetan, Malang, Surabaya, Jakarta, Lampung, hingga Makassar ini telah tiba sejak pagi hari, diantar keluarga dan membawa perlengkapan pribadi. Mereka diterima oleh pengasuh pesantren dan diarahkan menuju kamar yang telah disediakan.
Ketua Umum Takmir Masjid Agung Demak, KH Nur Fauzi, menjelaskan bahwa pesantren ini dikhususkan bagi lansia berusia minimal 56 tahun. Dari total peserta, lebih dari 10 orang telah berusia di atas 80 tahun, namun tetap bersemangat menjalani ibadah dan pembelajaran.
“Kami menyediakan 10 kamar berukuran besar, dengan delapan di antaranya untuk santri putri. Seluruh fasilitas disediakan secara gratis, memastikan kebutuhan para santri terpenuhi,” ujar KH Nur Fauzi seusai berziarah ke Makam Sultan Fattah dan Sultan Trenggono bersama para santri lansia kepada Jatengnews, Senin (3/3/2025).
Antusiasme masyarakat terhadap program ini sangat tinggi, terbukti dari jumlah pendaftar yang mencapai lebih dari 200 orang. Namun, karena keterbatasan tempat, tidak semua bisa diterima.
“Tahun ini berbeda dari sebelumnya, karena pendaftaran sudah penuh sebelum Ramadhan tiba. Tahun lalu, masih memungkinkan mendaftar di hari pertama puasa,” tambahnya.
Pesantren Ramadhan Lansia ini memiliki keistimewaan tersendiri, yaitu kesempatan untuk tabarukan atau mencari keberkahan di Masjid Agung Demak. Masjid bersejarah ini merupakan tempat berkumpulnya para Walisongo dalam menyebarkan ajaran Islam.
“Mereka yang nyantri di sini bisa dianggap sebagai santri Sultan Fattah, karena sebelum menjadi Sultan, beliau adalah seorang ulama yang mengasuh Pesantren Glagahwangi,” ungkap Wakil Ketua Takmir, KH Abdullah Mahali, saat membuka acara di aula kompleks Makam Raja-raja Kesultanan Demak.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua Panitia Kegiatan Ramadhan dan Idul Fitri Masjid Agung Demak, H Muhammad Ihsan, Sekretaris Takmir H Fatkhan Abdul Aziz, serta Lurah Pondok Kiai Zaenuri.
Salah satu santri lansia, Maksum (86) asal Magetan, mengaku mengikuti pesantren ini setelah diajak temannya yang telah empat kali berpartisipasi.
Baca juga : Drainase Buruk, Jalan Depan Masjid Agung Madaniyah Karanganyar Tergenang Air
“Saya dulu pernah mondok di pesantren di Godong Grobogan. Sekarang, di usia lanjut, masih diberi kesempatan nyantri lagi. Bagi saya, menuntut ilmu agama itu tidak mengenal usia, sampai akhir hayat,” tuturnya. (Sam-03)