30 C
Semarang
, 4 March 2025
spot_img

Diskon Tarif Listrik Jadi Penyumbang Deflasi di Jateng

Semarang, Jatengnews.id  – Provinsi Jawa Tengah kembali mengalami deflasi sebesar 0,78% (mtm) pada Februari 2025.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra menjelaskan penurunan tekanan inflasi pada periode laporan terutama masih dipengaruhi oleh Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga (andil -0,74%; mtm).

Baca juga : Daya Beli Terus Turun Indonesia Alami Deflasi 5 Bulan

“Seiring dengan pemberian diskon 50 persen kepada pelanggan rumah tangga PT. PLN dengan daya di bawah 2.200 VA yang masih berlangsung hingga Februari 2025. Deflasi juga disebabkan oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau (andil -0,19%; mtm),” jelasnya melalui siaran pers, Selasa (04/03/2025).

Ia menambahkan, penurunan tekanan inflasi terdalam bersumber dari komoditas cabai merah seiring dengan pasokan cabai dari petani yang kembali normal dan didukung oleh cuaca yang kondusif.

Selain itu, komoditas bawang merah juga mengalami deflasi seiring dengan panen yang masih terjadi di sejumlah daerah sentra di Jawa Tengah (Brebes, Demak).

“Meskipun tekanan inflasi Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau pada periode laporan mengalami deflasi, namun ke depan terdapat risiko peningkatan tekanan inflasi,” ujarnya.

Tekanan inflasi terutama pada komoditas bawang merah, daging ayam ras, dan telur ayam ras seiring dengan momentum Ramadhan dan menjelang HBKN Idul Fitri.

Baca juga : BPS Sebut Jateng Alami Deflasi 0,07 Persen di Agustus 2024

“Sehubungan dengan itu, untuk menjaga inflasi berada pada rentang sasaran, Bank Indonesia bersama dengan para pemangku kepentingan di daerah yang tergabung dalam Forum TPID Provinsi Jawa Tengah akan terus berkoordinasi dan bekerja sama melaksanakan berbagai program pengendalian inflasi,” imbuhnya. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN