Beranda Daerah Tradisi Tukudher di Kaliwungu Kendal Telur Mimi dan Sumpil Jadi Buruan

Tradisi Tukudher di Kaliwungu Kendal Telur Mimi dan Sumpil Jadi Buruan

Tradisi tukudher atau pesta jajan rakyat yang setiap tahun diadakan menjelang bulan ramadhan. (Foto : Dokumen)

Kendal, Jatengnews.id – Masyarakat Kaliwungu di Kabupaten Kendal memiliki tradisi unik dalam menyambut datangnya bulan Ramadan, yaitu tradisi Tukudher atau pesta jajanan rakyat.

Tradisi Tukudher telah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Kaliwungu selama bertahun-tahun.

Baca juga : Tradisi Tukudher Kaliwungu Kendal, Pesta Jajanan Rakyat Jelang Ramadan

Tukudher berasal dari bahasa Jawa “tuku” yang berarti membeli. Menjelang puasa, warga Kaliwungu memiliki tradisi untuk membeli makanan di pesta jajanan rakyat yang digelar di halaman Masjid Al Muttaqin Kaliwungu.

Beragam jajan yang menjadi rebutan warga, seperti telur mimi, sumpil, gethuk, serta makanan laut dan masih banyak lagi.

Salah satu makanan yang diburu dalam pesta jajanan tersebut adalah telur mimi dan sumpil. Telur mimi merupakan makanan yang terbuat dari telur ikan pari yang dicampur dengan parutan kelapa. Ikan pari yang diambil telurnya merupakan ikan pari yang memiliki cangkang yang keras atau yang disebut ikan mimi.

Harga satu telur mimi yang dikemas dalam plastik sangat murah, hanya Rp 5.000 hingga Rp 10.000 saja. Bagi masyarakat Kaliwungu, kurang afdhal jika tidak menyantap telur mimi tersebut. Maka dari itu, telur mimi ini hanya ada pada waktu menjelang puasa saja dan disebut juga dengan kuliner khas Kendal saat Ramadan.

Selain telur mimi, ada makanan unik lain seperti sumpil. Sumpil adalah makanan yang terbuat dari beras dibungkus menggunakan daun bambu. Sumpil biasanya disajikan saat bulan puasa dan bulan Maulud. Cara menikmati sumpil yaitu dengan ditaburi bumbu parutan kelapa, sama halnya dengan telur mimi.

Jumariyah, salah satu penjual telur mimi dan sumpil, mengatakan bahwa hampir tiap tahun menjelang bulan puasa, telur mimi dan sumpil paling banyak dicari oleh masyarakat Kaliwungu.

“Saya tiap tahun menjelang puasa berjualan di Masjid Al Muttaqin dan alhamdulillah masyarakat banyak yang mencari telur mimi dan sumpil. Ini karena unik dan rasanya juga enak tidak amis. Ini sudah menjadi tradisi warga Kaliwungu dalam menjelang bulan puasa,” jelasnya, Jumat (28/02/2025).

Rofik, warga pendatang dari Jakarta, menjelaskan bahwa tradisi ini cukup menarik serta menjadi ciri khas dari Kaliwungu.

Baca juga : Masjid Al Muttaqin Kaliwungu Gelar Syiar Ramadan 1446 H

“Makanan yang saya suka adalah sumpil, rasanya seperti kupat seperti biasa hanya saja ditambahi dengan bumbu parutan kelapa. Semoga tradisi unik ini bisa berjalan setiap tahun dan pengunjung lebih banyak lagi kedepannya,” imbuhnya. (Arif-03)

Exit mobile version