
Semarang, Jatengnews.id – Truk sumbu tiga bermuatan kembali alami kecelakaan di turunan Silayur Jalan Prof Dr Hamka, Ngaliyan Kota Semarang, Rabu (26/2/2025) pagi.
Kejadian tersebut diluar jam operasional truk sumbu tiga, yang jika papan rambu disepanjang jalan turunan Silayur bertuliskan “Truk MST 8 ton lebih dilarang masuk kecuali pukul 23:00 – 04:00 WIB”.
Baca juga : Video Kronologi Kecelakaan Truk Tabrak Mahasiswa Unnes
Menurut kesaksian Warga Sekitar, Antok (50) bahwa telah terjadi kecelakaan antara truk menabrak mobil L300 pada sekitar pukul 08:00 WIB.
“Nabrak elsapek (L300) isi anak-anak TK dan motor satu. Terguling (L300 tertabrak) dua kali sampai pindah jalur. Kaca pecah semua,” ungkapnya kepada Jatengnews.id Rabu (26/2/2025).
Menurut kesaksiannya, anak-anak TK yang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut ada sekitar 15 orang.
“Sopir diam saja mungkin syok, anak-anaknya saya gendongi,” ujarnya saat di lokasi kejadian.
Kabarnya truk sempat melarikan diri usai kejadian kecelakaan tersebut namun langsung dikejar warga.
“Trucknya kayak oleng gitu, terus sempat di kejar berhenti sebelum jembatan tol,” teranganya.
Perihal aturan truk sumbu tiga yang seharunya tidak melintas di jam tersebut dirinya mengaku menyayangkannya.
“Aturan dijalankan mungkin mengurangi. Terjadi karena salah satu pihak lengah. Kan ada aturan to. Diatas jam 10 gak boleh lewat. Dilanggar,” keluhnya.
Dilokasi berbeda, dimana truk dan sopir tersebut diamankan, tampak sopir dan truknya yang mengalami lecet bagian depan.
Suyitno (39) sopir truk mengaku, dirinya mengalami rem blong sehinga menabrak dari belakang mobil L300 tersebut dari belakang.
“Tadi sampai turunan depan pom bensin (silayur) rem hilang. Kemudian saya hand rem. Masih jalan dan depan ada mobil saya tabrak dari belakang, terus mobil berubah posisi malang terus kena samping tengah sampai pindah jalur,” jelasnya.
Barang yang ia bawa yakni paket, dia merupakan sopir truk ekspedisi.
“Tujuan mau ke Surabaya, isinya paket.” Sebutnya.
Ia mengaku, terpaksa melanggar jam lalulintas ini karena perintah dari kantornya.
“Nah itu kebijakan kantor. Saya cuma kerja. Saya ikut kantor apa yang diperintahkan,” ujarnya.
Kepala Seksi Penertiban Dishub Kota Semarang, Budi Fitriansyah menyampaikan, bahwa ada beberapa korban yang saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit.
“Korban yang luka tiga anak-anak. Motor terinfo satu tapi luka kecil,” jelasnya.
Sementara untuk truk ini, ia nilai melanggar jam operasi truk sumbu tiga di jalan turunan Silayur.
Baca juga : Kronologi Kecelakaan Beruntun di Turunan Silayur Ngaliyan Semarang
“Ini yang over dimensi itukan sangat melanggar aturan dan kita tidak hanya melaksanakan operasi yustisi dengan Polantas,” jelasnya.
Tak hanya itu, dirinya juga menyebutkan bahwa sopir sempat melarikan diri kana diamankan jauh dari TKP.
“Ini posisi barang bukti ada di depan kecamatan. Ya sempat, artinya melarikan itu mas, dan terinfo dari warga sekitar itu ugal-ugalan,” jelasnya. (Kamal-02)