Wonogiri, JatengNews.id- Edukasi kesehatan reproduksi masih dianggap tabu oleh sebagian masyarakat, padahal informasi ini sangat penting bagi remaja. Menyadari hal tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 1 Universitas Diponegoro (UNDIP) dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, bersama dosen pembimbing lapangan, menggelar Workshop Edukasi Pencegahan Risiko Pergaulan Bebas.
Kegiatan KKN UNDIP ini berlangsung di Balai Desa Tegalharjo, Kabupaten Wonogiri pada Rabu (29/01/2025).
Workshop ini menyasar Karang Taruna dari enam dusun di Desa Tegalharjo, bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang bahaya pergaulan bebas serta pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.
Materi yang disampaikan mencakup dampak negatif pergaulan bebas, pentingnya kesehatan reproduksi bagi remaja, serta cara menghindari tekanan sosial yang dapat berujung pada perilaku berisiko.
Baca juga: Mahasiswa KKN UNDIP Dampingi Perangkat Desa Polokarto dalam Pemetaan Potensi Desa
Menurut Jessie Reva Patricia, mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, edukasi kesehatan reproduksi masih minim di beberapa daerah, termasuk Desa Tegalharjo.
“Banyak remaja yang belum memahami kesehatan reproduksi secara benar. Mereka menganggap topik ini tabu, padahal sangat penting untuk menjaga diri dan mencegah dampak negatif dari pergaulan bebas. Dengan adanya workshop ini, kami berharap kesadaran mereka meningkat,” ujar Jessie.
Selain penyampaian materi, peserta juga diajak berdiskusi melalui studi kasus yang menggambarkan berbagai tantangan yang sering dialami remaja terkait pergaulan bebas.
Dengan pendekatan interaktif ini, mereka tidak hanya mendapatkan pemahaman teori, tetapi juga dapat menemukan solusi atas berbagai permasalahan yang mungkin terjadi di lingkungan mereka.
Dosen pembimbing lapangan, Yuli Prasetyo Adhi, SH, M.Kn, juga menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam edukasi kesehatan reproduksi.
“Remaja adalah aset penting bagi masa depan desa ini. Jika mereka tidak dibekali dengan informasi yang benar, maka risiko pergaulan bebas dan masalah kesehatan reproduksi bisa meningkat. Harapannya, setelah mengikuti workshop ini, mereka bisa menjadi agen perubahan bagi teman-teman sebaya mereka,” jelas Yuli.
Sebagai bentuk evaluasi, panitia mengadakan kuis interaktif untuk mengukur pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan. Hasil kuis menunjukkan bahwa sebelum workshop berlangsung, masih banyak peserta yang belum memahami kesehatan reproduksi secara mendalam.
Namun, setelah sesi edukasi, mereka menyadari pentingnya informasi ini dan berkomitmen untuk menyebarkannya kepada teman sebaya.
Dengan adanya kegiatan ini, Karang Taruna Tegalharjo diharapkan menjadi penggerak dalam menyebarkan informasi yang benar mengenai kesehatan reproduksi.
Edukasi semacam ini perlu terus dilakukan agar remaja lebih terbuka dalam memahami dan menjaga kesehatan reproduksi mereka dengan baik.
Baca juga: Mahasiswa KKN UNDIP Gelar Pelatihan Digital Marketing untuk UMKM di Desa Ngemplak
Demikian informasi mengenai mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, bersama dosen pembimbing lapangan, menggelar Workshop Edukasi Pencegahan Risiko Pergaulan Bebas. Semoga bermanfaat. (07)