27 C
Semarang
, 21 February 2025
spot_img

Pemkot Semarang dan BRIN Kolaborasi Ciptakan Ketahanan Pangan Berkelanjutan

Semarang, Jatengnews.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang meluncurkan program ketahanan pangan berkelanjutan, Senin (17/02/2025).

Adapun, program ini Pemkot semarang bekerjasama dengan adan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), UNDIP, UGM Garuda Food, Lapas Kelas I Semarang dan petani milenial.

Baca juga : Pemkot Semarang Prioritaskan Program Pengendalian Inflasi

Program ini berfokus pada Kawasan Manajemen Pangan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Mijen, dengan tujuan menciptakan swasembada pangan yang efisien dan ramah lingkungan. Beberapa komoditas unggulan yang akan ditanam antara lain bawang merah, cabai, jagung, padi, dan kacang tanah.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengatakan bahwa program ini tidak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan, tetapi juga berkontribusi pada kelestarian alam dan pengembangan pertanian berkelanjutan.

“Kami ingin memastikan ketahanan pangan tidak hanya mencukupi kebutuhan warga, tetapi juga berkontribusi pada kelestarian alam dan pengembangan pertanian berkelanjutan di Kota Semarang,” ujar Mbak Ita.

Program ini juga akan memperkenalkan teknik budidaya yang lebih berkelanjutan, serta mengintegrasikan berbagai teknologi pertanian inovatif untuk menghasilkan pangan berkualitas tinggi. Beberapa contoh teknologi yang akan diterapkan antara lain Teknologi Pupuk Organik, Integrated Farming System (IFS), dan Big Data Pertanian.

Kolaborasi antara BRIN, UNDIP, UGM, dan mitra industri seperti Garuda Food diharapkan dapat memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat. Garuda Food juga berkomitmen untuk menyerap hasil panen dari petani, khususnya kacang tanah, untuk memastikan adanya pasar yang stabil bagi produk-produk petani lokal.

Baca juga : VIDEO Pemkot Semarang Prioritaskan Program Pengendalian Inflasi

Melalui program ini, Pemerintah Kota Semarang berharap dapat menciptakan model pertanian berkelanjutan yang tidak hanya bermanfaat bagi kota Semarang, tetapi juga dapat diterapkan di daerah lainnya. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN