28 C
Semarang
, 20 February 2025
spot_img

KKN UIN Walisongo Ikuti Susuk Wangan Kali Bendo: Tradisi Bersih Sungai dan Pelestarian Budaya di Kuwarasan

Istilah Susuk Wangan berasal dari bahasa Jawa, di mana "susuk" berarti bersih-bersih, dan "wangan" berarti sungai atau mata air.

Semarang, JatengNews.id– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo posko 5 ikuti Tradisi Susuk Wangan yang kembali digelar di Kali Bendo, Desa Kuwarasan, sebagai bagian dari peringatan Hari Jadi Kabupaten Semarang serta Memetri Bumi Serasi, pada Selasa (11/02/2025).

Acara KKN  UIN Walisongo ini menjadi simbol pelestarian lingkungan dan warisan budaya yang terus dijaga oleh masyarakat setempat.

Istilah Susuk Wangan berasal dari bahasa Jawa, di mana “susuk” berarti bersih-bersih, dan “wangan” berarti sungai atau mata air.

Tradisi ini bertujuan untuk menjaga kebersihan sumber mata air Kali Bendo, yang mengaliri Dusun Kalangan, Dusun Sidosari, dan Dusun Kalisari.

Baca juga: KKN UIN Walisongo Meriahkan Pengajian Selapanan di Pondok Pesantren Nurul Huda Jambu

Sebelum prosesi utama dimulai, perangkat desa, warga, dan mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 5 bergotong royong membersihkan area sungai.

Prosesi Susuk Wangan diawali dengan pengambilan air dari sumber mata air menggunakan gayung dan memasukkannya ke dalam kendi sebagai simbol kesucian.

Dilanjutkan dengan pengikatan kain mori bertuliskan “Lindungi, Rawat, Jaga Aku” pada pohon beringin, sebagai pengingat untuk terus menjaga alam. Selain itu, dilakukan pelepasan benih ikan dan burung, serta penanaman pohon sebagai wujud nyata pelestarian lingkungan.

Acara semakin sakral dengan pembacaan Ibu Bumi dan Tembang Macapat, yang berisi doa dan harapan bagi kesejahteraan masyarakat.

Acara ini dihadiri oleh Camat Jambu, Babinsa, perangkat desa, serta warga setempat. Dalam sambutannya, Bapak Kustanto, perwakilan dari kecamatan, menyampaikan harapannya agar warga Dusun Kalangan dan Desa Kuwarasan terus menjaga tradisi ini sebagai bentuk rasa syukur dan kepedulian terhadap lingkungan.

“Semoga para petani diberikan panen yang melimpah, para pekerja diberi kelancaran, dan kegiatan ini terus dilestarikan untuk generasi mendatang,” ujarnya.

Melalui Susuk Wangan, masyarakat diajak untuk memahami bahwa lingkungan yang terawat akan memberikan manfaat berkelanjutan, sementara kelalaian dalam menjaganya dapat berujung pada bencana.

Tradisi ini bukan sekadar ritual, tetapi juga refleksi akan pentingnya harmoni antara manusia dan alam.

Baca juga: Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan SDGs Lewat Program ‘Suara Anak untuk Dunia’

Demikian informasi mengenai Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo posko 5 ikuti Tradisi Susuk Wangan yang kembali digelar di Kali Bendo, Desa Kuwarasan. Semoga bermanfaat. (07)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN