
Semarang, Jatengnews.id – Dua Polisi tersangka kasus pemerasan terhadap pelajar di lingkungan Polrestabes Semarang, Polda Jawa Tengah (Jateng) telah menjalani sidang etik, Senin (17/2/2025).
Terpantau, sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) dilaksanakan dari mulai pukul 10:00 – 15:45 WIB di ruang sidang Propam Polda Jateng.
Baca juga: Polda Jateng akan Sidang Etik Dua Polisi Pelaku Pemerasan
Kedua polisi yang berstatus tersangka yakni Aiptu Kusno dan Aipda Roy Legowo tampak hadir juga di ruangan sidang dengan rompi hijau bertuliskan Patsus (Penempatan Khusus).
“Adapun, hasil putusannya yaitu, bahwa perilaku kedua terduga pelanggar adalah perbuatan tercela. Menjalankan patsus selama 30 hari, berarti yang bersangkutan masih harus menjalankan 13 hari lagi patsus,” ungkap Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto usai sidang KKEP di laksanakan.
Artanto menyampaikan, tidak hanya Patsus, para tersangka ini juga akan menjalani pembinaan mental selama satu bulan, dan mutasi bersifat demosi.
“Pembinaan mental selama 1 bulan yang akan diselenggarakan oleh biro SDM terhadap kedua anggota tersebut. Terakhir, yang bersangkutan atau terduga pelanggar ini akan dikenakan mutasi bersifat demosi untuk Aiptu Kusno selama 8 tahun dan untuk Aipda Roy Legowo selama 7 tahun,” jelasnya.
Selanjutnya, yang bersangkutan diminta meminta maaf di depan sidang KKEP terhadap institusi polri maupun korban.
“Ini sudah dilaksanakan dan direkam, nanti bisa diberikan kepada korban langsung,” imbuhnya.
Kedua tersangka menerima putusan sidang dan tidak berencana melayangkan banding. Kabarnya, pihak keluarga juga telah menerima dan memaafkan atas kejadian tersebut.
Meskipun demikian proses hukum di pengadilan umum tetap berjalan dimana Aiptu Kusno dan Aipda Roy Legowo telah berstatus tersangka.
“Ya tetap berproses, tindak pidana, sidang pidana tetap berproses dan yang bersangkutan tetap akan menjalani sidang tindak pidana tersebut,” terangnya.
Baca juga: Nekat Perampok Tabrak Tiga Polisi di Semarang
“Pada saat yang bersangkutan menjalani sidang pidana yang bersangkutan masih menjadi anggota polri,” imbuhnya.
Alasan hukuman demosi berbeda, Aiptu Kusno mendapat demosi 8 tahun karena pernah menjalani sidang disiplin sebelumnya.
“Kasusnya dulu, menelantarkan keluarga, dan sudah selesai dan keluarga sudah rujuk dan bergabung kembali,” jelasnya. (Kamal-02)