Semarang, Jatengnews.id – Bank Indonesia terus mengupayakan pertumbuhan ekonomi yang lebih solid di Jawa Tengah.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra menjelaskan upaya ini dilakukan melalui beberapa aspek, yaitu menjaga stabilitas harga, pertumbuhan investasi, kelancaran sistem pembayaran, serta mendukung pengembangan UMKM dan perekonomian syariah.
Baca juga : Bank Indonesia Jawa Tengah Ajak Konsumen Cerdas Lindungi Data Diri
“Ekonomi Jawa Tengah diprediksi tetap kuat dengan didukung permintaan domestik, meskipun kondisi perekonomian global masih tidak pasti,” katanya, Senin (17/02/2025).
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi diperkirakan bersumber dari konsumsi rumah tangga, yang didorong oleh kenaikan Upah Minimum Provinsi dan gaji guru serta ASN.
Dari sektor pertanian, cuaca di tahun 2025 diperkirakan lebih terkendali, sehingga menurunkan potensi risiko gagal panen.
“Komitmen pemerintah daerah untuk menambah luas tambah tanam pertanian juga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sektor pertanian,” imbuhnya.
Ia menjelaskan untuk melanjutkan tren pemulihan ekonomi Jawa Tengah, diperlukan langkah-langkah strategis dan sinergi kebijakan antara pemerintah daerah dan Bank Indonesia.
Baca juga : Sinergi Bank Indonesia Jawa Tengah dan OJK Lindungi Konsumen Melalui Program Perintis
“Serta keterlibatan pelaku usaha dalam mempertahankan produktivitas sektor-sektor utama dan menjaga iklim investasi tetap kondusif,” katanya. (03)