Karanganyar, Jatengnews.id – Efisiensi belanja dalam APBN dan APBD yang dilakukan pemerintah tidak berdampak pada bantuan sosial yang dikelola oleh Dinas Sosial (Dinsos) Karanganyar.
Kepala Dinsos Karanganyar Sugeng Raharjo kepada wartawan Kamis (13/2/2025) mengatakan, program bantuan sosial masih terus berjalan.
Baca juga: 6 Juta Paket Bansos Presiden Diduga Dikorupsi
Menurut Sugeng, sampai saat ini, belum ada kebijakan pemerintah yang memangkas alokasi anggaran bantuan sosial ke daerah.
“Belum ada kebijakan pemerintah yang memotong anggaran bantuan sosial ke daerah. Semua masih aman,”katanya.
Sugeng mengungkapkan, program bantuan sosial masih akan terus berjalan seperti tahun sebelumnya. Sugeng menegaskan, jika bantuan sosial dilakukan efisiensi, maka akan terjadi gejolak di masyarakat. Pasalnya, penerima bantuan sosial berasal dari keluarga kurang mampu.
“Yang menjadi pedoman kami adalah pernyataan Menteri Sosial Saifullah Yusuf yang menyatakan bahwa pemotongan anggaran Kementerian Sosial (Kemensos) tidak akan berdampak pada penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat,”tandasnya.
Sugeng memastikan bahwa distribusi bantuan sosial kepada masyarakat tetap berjalan sesuai jadwal dan tanpa kendala. Beberapa program bansos itu di antaranya Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Baca juga: Mbak Dina Pastikan Bansos Bisa Berdayakan Penerima dan Tepat Sasaran
BPNT merupakan program bansos yang diberikan oleh pemerintah kepada KPM. Tujuan program BPNT adalah meningkatkan ketahanan pangan keluarga, melindungi sosial, dan penanggulangan kemiskinan. Di Karanganyar, Pemkab menyalurkan bantuan BPNT kepada 63.314 KPM yang diterima setiap bulan senilai Rp200.000.
Sugeng Raharto menambahkan, jumlah bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dengan jumlah 34.546 KPM yang disalurkan setiap tiga bulan.
“Penerima PKH dipilih berdasarkan data dari Basis Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dikelola oleh Kementerian Sosial,”pungkasnya. (Iwan-02).
