30 C
Semarang
, 12 February 2025
spot_img

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Pencapaian Investasi Jawa Tengah

Semarang, Jatengnews.id – Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana apresiasi pencapaian investasi di Jawa Tengah selama 2024 yang berjumlah Rp88,4 triliun.

Pencapaian investasi Jawa Tengah Rp88,4 triliun tersebut menghasilkan sebanyak 65.815 proyek dan menyerap tenaga kerja dalam negeri hingga 409.338 orang.

 “Investasi di Jateng berjalan baik, yang terealisasi pada 2024 mencapai Rp88,44 triliun.  Persentasenya mencapai 110,42 persen dari target Rp80,10 triliun,” kata Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana Rabu (12/2/2025) di acara High Level Meeting bertema “Sinergi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Stabilisasi Harga, Investasi dan Digitalisasi Sistem Pembayaran” di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah.

Baca juga: Pj Gubernur Nana Sudjana Sambut Positif Target Produksi Padi Jateng 2025

Secara rinci, dari jumlah investasi yang masuk, terdiri dari investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai  Rp35,37 triliun, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp33,3 triliun, dan Usaha Mikro Kecil (UMK) mencapai Rp19,77 triliun.

Khusus realisasi PMA, lima negara yang menyumbang nilai investasi tertinggi dimulai dari Singapura mencapai Rp8,67 triliun, Hongkong mencapai Rp8,03 triliun, Korea Selatan mencapai Rp5,42 triliun,  China sejumlah Rp4,26 triliun, dan Thailand sebanyak Rp1,8 triliun.

“Hal ini positif dan baik bagi investasi di Jateng. Hal ini (juga) menjadi tantangan bagi kita, untuk terus melakukan langkah-langkah (strategi) menarik investor di Jateng,” tutur Nana.

Untuk menjaga dan meningkatkan capaian investasi di Jawa Tengah ke depan, Nana ingin pembangunan ekonomi terus dipacu, agar lebih inklusif dan kompetitif melalui berbagai strategi.

Setidaknya ada enam strategi yang bisa dilakukan. Nana menyebut, strategi itu meliputi kemudahan berusaha dan peningkatan iklim investasi, penguatan daya beli masyarakat, pengendalian inflasi, pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), peningkatan produktivitas Sumber Daya Manusia  (SDM), pengembangan ekonomi sirkuler, serta pemerataan pembangunan dan konektivitas.

Lebih lanjut, Nana mengatakan, banyaknya nilai investasi yang ada diharapkan berdampak baik bagi perekonomian di Jawa Tengah, khususnya dalam mengentaskan masyarakat yang berada di garis kemiskinan, serta menurunkan angka pengangguran.

“Untuk menurunkan angka kemiskinan, segala upaya kita lakukan” kata Nana.

 Saat ini angka kemiskinan di Jateng  turun satu digit dari 10,77 persen pada Maret 2024 menjadi 9,58 persen pada September 2024.  Angka pengangguran juga turun dari 5,13 persen pada Agustus 2023 menjadi 4,78 persen Agustus 2024.

Sejalan dengan capaian investasi di Jawa Tengah, Nana menguraikan, pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2024 mengalami peningkatan secara year on year (Yoy).

Baca juga: Nana Sudjana Tinjau Longsor Petungkriyono Pekalongan, Penanganan Dipercepat

“Pertumbuhannya dari 4,93 persen menjadi 4,96 persen. Ini cukup signifikan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tangah, Rahmat Dwisaputra, menambahkan, diperlukan penguatan strategis untuk mendorong sektor prioritas Jawa Tengah, khususnya sebagai lumbung pangan dan penumpu industri nasional.

Strategi itu, kata Rahmat, di antaranya perkembangan sistem pembayaran digital di Jawa Tengah, strategi dan penguatan sinergi stakeholder menjaga stabilitas dalam mendorong pertumbuhan berkelanjutan, hingga upaya pengendalian inflasi di hulu dan di hilir. (02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN