Beranda Daerah Banjir Demak Meluas, Ratusan Hektar Sawah Milik Petani Gagal Panen

Banjir Demak Meluas, Ratusan Hektar Sawah Milik Petani Gagal Panen

Banjir Demak terus meluas di beberapa wilayah, dampaknya selain rumah pemukiman yang terdampak banjir, ratusan hektar sawah milik petani gagal panen.

Sawah milik petani di Sayung Demak gagal panen akibat terdampak banjir Demak, Sabtu (8/2/2025). (Foto: Sam)

Demak, JatengNews.id – Banjir Demak terus meluas di beberapa wilayah, dampaknya selain rumah pemukiman yang terdampak banjir, ratusan hektar sawah milik petani gagal panen.

Banjir Demak terjadi karena hujan deras yang mengguyur Kabupaten Demak sejak Sabtu 18 Januari 2025. Selain itu, buruknya sistem drainase memperparah keadaan ditambah adanya rob air dari laut.

Akibatnya, saat ini petani di Demak gagal panen dan tidak bisa berbuat banyak akibat hasil tanamannya terkena banjir. Mereka tidak tau harus bagaimana.

Baca juga: 13 Kecamatan Terdampak Banjir Demak

Seorang petani dari Desa Prampelan, Kecamatan Sayung, Ahmad, mengungkapkan keresahannya terhadap kondisi yang terus berulang ini.

“Sawah saya tenggelam, tanaman pun tak terlihat lagi. Kami berharap ada solusi dari pemerintah agar setiap tahun sawah kami tidak kebanjiran hingga gagal panen. Kami ikhlas, tapi ini terus berulang,” keluhnya.

Menanggapi bencana ini, BPBD Demak bersama instansi terkait telah melakukan berbagai upaya penanganan, mulai dari koordinasi dengan pemerintah desa, pengoperasian pompa air, hingga distribusi logistik dan air bersih bagi warga terdampak.

Meski demikian, upaya jangka panjang sangat dibutuhkan untuk mencegah bencana serupa mulai dari normalisasi sungai, peninggian tanggul, serta perbaikan sistem drainase menjadi solusi mendesak yang diharapkan petani agar mereka tidak terus mengalami kerugian akibat banjir tahunan.

Kepada JatengNews.id, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Demak, Agus Herawan, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, sedikitnya 41 hektar sawah mengalami puso atau gagal panen akibat genangan air yang tak kunjung surut.

“Kami sudah melaporkan kondisi ini kepada pemerintah provinsi dan Kementerian Pertanian agar petani terdampak mendapatkan bantuan dan kompensasi,” ujar Agus, Jumat (7/2/2025).

Situasi semakin memburuk pada 7 Februari 2025, sebagaimana dilaporkan oleh Plt Kalak BPBD Demak, Haris Wahyudi, mengatakan bahwa luas lahan pertanian yang terdampak melonjak drastis hingga mencapai 415 hektar.

Tidak hanya sawah, banjir juga menggenangi ribuan rumah, fasilitas pendidikan, tempat ibadah, serta pusat ekonomi seperti pasar tradisional.

Baca juga: Bupati Esti Instruksikan Penanganan Komprehensif Banjir Demak

Banjir merendam desa-desa di Kecamatan Bonang, Sayung, dan Karangtengah. Enam desa di Bonang terdampak akibat hujan deras, sementara dua desa lainnya tergenang banjir rob.

Situasi serupa terjadi di Kecamatan Sayung dan Karangtengah, dengan total 20 desa masih berada di bawah genangan air.

Demikian informasi, banjir Demak terus meluas di beberapa wilayah, dampaknya selain rumah pemukiman yang terdampak banjir, ratusan hektar sawah milik petani trut terdampak. (Sam-01)

Exit mobile version