Beranda Daerah Melihat Dari Dekat Tradisi Nyadran di Dusun Manggung Kabupaten Kendal

Melihat Dari Dekat Tradisi Nyadran di Dusun Manggung Kabupaten Kendal

Tradisi Nyadran di Dusun Manggung, Peron Limbangan, Kabupaten Kendal. (Foto : Dok Jatengnews.id)

Kendal, Jatengnews.id – Tradisi Nyadran atau Ruwahan terus dilestarikan oleh masyarakat Jawa, khususnya di Dusun Manggung, Peron Limbangan, Kabupaten Kendal.

Tradisi Nyadran merupakan akulturasi budaya Jawa dengan Islam dan telah berlangsung selama berpuluh-puluh tahun.

Baca juga : Nyadran Jaran Kepang Jadi Ikon Baru Pariwisata di Temanggung

Kadus Manggung Tri Ariyanto menjelaskan tujuan dari tradisi Nyadran adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan untuk mendoakan leluhur yang telah meninggal.

“Kegiatan ini diawali dengan membersihkan makam, dilanjutkan dengan doa bersama, dan diakhiri dengan makan bersama di area makam,” katanya, Jumat (07/02/2025).

Masyarakat Dusun Manggung sangat antusias dalam melestarikan tradisi ini, dan berharap agar generasi muda dapat memahami dan melestarikan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam tradisi Nyadran.

Sementara itu, Salah Satu Warga Manggung Mohtar mengatakan tradisi ini memang harus di jaga dan tetap di lestarikan untuk menghormati leluhur.

“Nyadran harus  ada sampai kapanpun dan harus di jaga untuk menghormati leluhur desa. Dan kegiatan ini juga untuk saling silaturahmi antar warga, kapan lagi bisa kumpul dan makan bersama,” ujarnya.

Mohtar juga berharap untuk generasi muda sekarang nilai budaya dan tradisi turun temurun jangan dilupakan.

Baca juga : Desa Wisata Giyanti Kenalkan Wisata Budaya dan Simbol Kerukunan Antar Agama di Wonosobo

“Harus tetap dilestarikan sebab ada nilai yang terkandung dalam tradisi nyadran ini,” imbuhnya. (03)

Exit mobile version