25 C
Semarang
, 6 February 2025
spot_img

Mahasiswa KKN UNDIP Gelar Penyuluhan Gizi untuk Lansia di Desa Teges Wetan

Wonosobo, JatengNews.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP), Adelina Dwi Fransisca, menyelenggarakan program “Penyuluhan dan Pemberdayaan Gizi Lansia Hipertensi” di Desa Teges Wetan Kecamaran Kepil, kabupaten Wonosobo, pada Kamis (30/01/2025).

Program KKN UNDIP ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman lansia mengenai pola makan sehat serta memberikan solusi konkret dalam menjaga kesehatan mereka guna mengelola hipertensi dengan lebih baik.

Kegiatan ini diikuti oleh 43 lansia dari berbagai dusun di Desa Teges Wetan.

Meskipun tidak ada data pasti mengenai prevalensi hipertensi di desa ini, hasil kunjungan Posbindu awal bulan menunjukkan bahwa sekitar 85% lansia yang datang memiliki tekanan darah tinggi, bahkan hingga mencapai 200/100 mmHg.

Baca juga: Mahasiswa KKN UNDIP Berdayakan Ibu-Ibu PKK Kedungwinong Lewat Pelatihan Literasi Keuangan

Hal ini menegaskan bahwa hipertensi menjadi masalah kesehatan serius di kalangan warga lanjut usia di desa tersebut.

Dalam kegiatan ini, Adelina memberikan edukasi kepada para lansia mengenai pentingnya pola makan sehat dan seimbang untuk mencegah serta mengelola hipertensi.

Beberapa poin utama yang disampaikan dalam penyuluhan ini meliputi:

  • Pengurangan konsumsi garam dan lemak jenuh.
  • Manfaat makanan tinggi serat seperti sayur dan buah-buahan.
  • Pentingnya hidrasi dan konsumsi air putih yang cukup.
  • Pengenalan alternatif makanan sehat sebagai pengganti makanan tinggi sodium.

Meskipun program ini mendapatkan antusiasme tinggi dari para lansia, Adelina mengungkapkan bahwa salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah sulitnya transportasi bagi lansia dari rumah menuju balai desa.

Banyak peserta mengeluhkan bahwa mereka kesulitan berjalan jauh karena kondisi jalan desa yang rusak. Beberapa lansia harus diantar oleh anggota keluarga atau menggunakan kendaraan seadanya agar bisa menghadiri penyuluhan ini.

“Saya ingin ikut dari awal, tapi jalannya rusak dan susah dilewati. Untung tadi ada tetangga yang mengantar,” ujar Mbah Sajiyem, salah satu peserta penyuluhan.

Kondisi infrastruktur yang kurang memadai menjadi perhatian tersendiri bagi tim KKN, karena dapat menghambat akses lansia terhadap layanan kesehatan yang seharusnya lebih mudah dijangkau.

Meskipun menghadapi kendala, program ini mendapat sambutan hangat dari para peserta. Salah satu lansia, Bapak Sutrisno, menyatakan bahwa ia baru memahami betapa pentingnya membatasi asupan garam dan menggantinya dengan bumbu alami.

Kepala Desa Teges Wetan, Bapak Agus, turut mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN Undip ini.

“Kami berharap program seperti ini bisa menjadi awal bagi desa dalam meningkatkan perhatian terhadap kesehatan lansia. Kami juga ingin mencari solusi agar para lansia bisa lebih mudah mendapatkan akses layanan kesehatan,” ujarnya.

Agar program ini dapat berkelanjutan setelah masa KKN berakhir, Adelina dan timnya telah merancang rencana tindak lanjut berupa kolaborasi dengan perangkat desa dan kader Posyandu lansia.

Rencana ini mencakup pemeriksaan kesehatan rutin bagi lansia di Posyandu desa agar tekanan darah mereka tetap terpantau secara berkala.

Dengan adanya program ini, diharapkan para lansia di Desa Teges Wetan dapat lebih memahami pentingnya menjaga pola makan sehat sehingga dapat mengurangi risiko komplikasi akibat hipertensi dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN