Beranda Daerah Gas 3Kg Sulit Didapat, Warga Demak Keluhkan Kebijakan Penyaluran

Gas 3Kg Sulit Didapat, Warga Demak Keluhkan Kebijakan Penyaluran

Kelangkaan gas LPG 3 Kg atau gas melon di Kabupaten Demak belakangan ini menjadi perhatian serius masyarakat.

Stok pangkalan gas 3 kg di Kabupaten Demak, Selasa (4/2/2025). (Foto: Sam)

Demak, JatengNews.id – Kelangkaan gas LPG 3Kg atau gas melon di Kabupaten Demak belakangan ini menjadi perhatian serius masyarakat.

Meski pemerintah menegaskan bahwa stok gas 3kg di Demak mencukupi, banyak warga, terutama ibu rumah tangga dan pelaku usaha kecil, masih mengalami kesulitan mendapatkan gas subsidi tersebut.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kecil (Dinagkop-UKM) Kabupaten Demak, Iskandar Zulkarnain, membantah adanya kelangkaan gas 3kg.

Baca juga: Pertamina Patra Niaga Evaluasi Pelaksanaan Satgas Nataru

Menurutnya, pihaknya telah mengusulkan tambahan kuota sebanyak 78.400 tabung yang telah disetujui dan dikirim oleh Pertamina.

“Sebenarnya nggak langka. Kemarin kita sudah usulkan penambahan, jumlah yang diajukan juga sudah disetujui dan dikirim,” ujarnya, Selasa (4/2/2025).

Namun, ia mengakui bahwa kebijakan pemerintah yang melarang penjualan LPG subsidi ke pengecer menimbulkan tantangan tersendiri. Saat ini, Kabupaten Demak memiliki 1.640 pangkalan dan 22 agen resmi yang terus dipantau agar distribusi tetap sesuai aturan.

“Pemerintah ingin memastikan harga gas tetap sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan tepat sasaran, karena selama ini masih banyak penyimpangan dalam distribusinya,” jelasnya.

Meski memiliki tujuan baik, ia menilai kebijakan ini perlu disosialisasikan lebih matang agar tidak membingungkan masyarakat.

Di sisi lain, warga justru merasa kebijakan ini merugikan, terutama bagi pelaku usaha kecil yang kesulitan mendapatkan pasokan gas melon. Yuni, salah satu warga Demak, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak aturan baru ini.

“Penyaluran gas 3 Kg lewat pangkalan menurut saya keputusan yang merugikan masyarakat dan bisa mematikan usaha kecil,” keluhnya.

Ia juga menceritakan bahwa akibat aturan ini, banyak warga harus mencari gas hingga ke luar daerah. Bahkan, ada yang mengalami kecelakaan fatal saat berburu tabung LPG.

“Saya prihatin, ada ibu-ibu yang sampai cari gas ke Grobogan dan mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia. Semoga hal seperti ini tidak terulang lagi,” tuturnya.

Keluhan serupa disampaikan Mak Eva, warga Sayung yang harus berjuang di tengah banjir demi mendapatkan LPG.

“Saya tadi susah payah mencari gas di tengah banjir. Tolonglah, kalau bikin kebijakan, yang wajar dan tidak menyulitkan rakyat,” ujarnya.

Baca juga: LPG 3 Kg Langka Menteri ESDM Sebut Penjualan Dialihkan ke Pangkalan Resmi

Namun, harapan masyarakat mulai kembali muncul setelah Presiden Prabowo mengeluarkan kebijakan yang mengizinkan pengecer menjual LPG 3 Kg seperti biasa.

“Itu kabar baik bagi kami. Semoga ke depan tidak ada lagi kesulitan dalam mendapatkan gas melon,” harap Mak Eva.

Demikian informasi, Kelangkaan gas LPG 3 Kg atau gas melon di Kabupaten Demak belakangan ini menjadi perhatian serius masyarakat. (Sam-01)

Exit mobile version