28 C
Semarang
, 3 February 2025
spot_img

Pemkot Semarang Cegah Stunting Lewat Program Makan Bersama Balita

Semarang, Jatengnews.id – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menegaskan pentingnya sinergi Pemkot Semarang, akademisi, dan masyarakat.

Hal ini sebagai upaya dalam mempersiapkan generasi emas 2045. Ia menegaskan bahwa Pemkot Semarang akan mendukung penuh agar program pencegahan stunting bisa berjalan lebih sering dan menjangkau lebih banyak anak.

Baca juga : Cegah Stunting, PDA Sosialisasikan Program KB

“Saya sangat mengapresiasi inisiatif yang luar biasa dari Pak Mahmud Nurwindu dan LPPM Undip. Mijen memiliki peran strategis sebagai penyangga ketahanan pangan Kota Semarang. Tentu kegiatan ini bukan sekadar makan bersama, tetapi menjadi langkah penting untuk memastikan tumbuh kembang anak yang optimal,” ujar Mbak Ita melalui siaran pers, Senin (03/02/2025).

“Kami akan mendukung agar program ini ke depannya dapat berlangsung hingga tiga kali seminggu. Dengan melibatkan lebih banyak pihak, termasuk Rumah Sakit Mijen yang memang memiliki spesialisasi dalam penanganan stunting, saya yakin program ini bisa memberi dampak lebih luas,” tambahnya.

Kegiatan ini diinisiasi oleh tokoh masyarakat Mahmud Nurwindu dan melibatkan berbagai pihak, termasuk ibu-ibu kader FKK, PKK, Posyandu, akademisi dari LPPM Universitas Diponegoro (Undip), serta perangkat kelurahan dan kecamatan. Dalam kegiatan tersebut, para ibu hamil dan ibu balita mendapatkan edukasi tentang makanan bergizi, praktik memasak, serta sesi makan bersama dengan 20 balita yang hadir.

Senada dengan wali kota, Mahmud Nurwindu menekankan bahwa pencegahan stunting harus dilakukan secara serius agar jumlah kasus tidak terus bertambah.

“Pada dasarnya, untuk mengentaskan stunting, kita harus fokus pada pencegahan. Maka, kegiatan hari ini kita melibatkan ibu hamil, ahli gizi dari LPPM Undip, dan ibu-ibu yang memiliki anak balita. Kami mensosialisasikan bagaimana makanan bergizi dibuat, cara memasaknya, lalu memberikan hasilnya kepada anak-anak. Dari pengamatan awal, terlihat anak-anak lebih bersemangat makan,” jelas Mahmud.

Ia juga menambahkan bahwa program ini akan dievaluasi dan berpotensi ditingkatkan menjadi tiga kali seminggu di tingkat kecamatan dengan melibatkan lebih banyak pihak, termasuk Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Mijen.

Hal serupa diungkapkan Ketua LPPM Universitas Diponegoro Prof. Suherman. Dia mengatakan bahwa program ini selaras dengan misi Undip dalam ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan.

Baca juga : Alfamidi Salurkan Paket Nutrisi Bantu Cegah Stunting di Sragen

“Stunting sangat relevan dengan apa yang sudah dilakukan Pak Mahmud. Kami dari LPPM Undip mendukung penuh kolaborasi ini sebagai bagian dari upaya memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” katanya. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN