27 C
Semarang
, 1 February 2025
spot_img

Mahasiswa KKN UNDIP Edukasi Pentingnya Literasi Sejak Dini Lewat Budaya Tachiyomi di SD 01 Panekan

Budaya Tachiyomi adalah kebiasaan membaca buku sambil berdiri di toko buku di Jepang. Tradisi ini populer karena efisien, hemat biaya, dan dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa perlu membeli buku.

Magetan, JatengNews.id- Mahasiswa Tim I Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) 2025 menggelar program monodisiplin bertajuk “Pemberdayaan Budaya Tachiyomi dan Pentingnya Literasi Sejak Dini” di SD 01 Panekan pada Jumat, (24/01/2025).

Kegiatan KKN UNDIP ini diinisiasi oleh Farchan Nooraidy Amansha, mahasiswa Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang.

Ia menjelaskan, di era digital saat ini penggunaan gadget di kalangan anak-anak semakin meningkat.

“Sayangnya, kurangnya pengawasan dari orang tua menyebabkan anak-anak mengalami kecanduan gadget, sehingga minat membaca buku dan berinteraksi sosial menurun,” katanya.

Baca juga: KKN UNDIP Dorong Digitalisasi UMKM dengan Pembuatan QRIS di Kelurahan Sangkrah

Padahal, membaca dan berinteraksi sangat penting untuk merangsang kreativitas, imajinasi, serta keterampilan komunikasi anak.

Tachiyomi berasal dari dua kata dalam bahasa Jepang, yakni 立 (Tachi) yang berarti “berdiri” dan 読み (Yomi) yang berarti “membaca”.

Budaya Tachiyomi adalah kebiasaan membaca buku sambil berdiri di toko buku di Jepang. Tradisi ini populer karena efisien, hemat biaya, dan dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa perlu membeli buku.

Kegiatan dimulai dengan sesi penjelasan tentang budaya Tachiyomi kepada para guru dan staf SD 01 Panekan. Farchan kemudian memberikan pemaparan tentang dampak negatif penggunaan gadget yang berlebihan serta cara mengurangi ketergantungan anak terhadap perangkat elektronik.

Dalam sesi tanya jawab, para guru banyak menanyakan cara efektif untuk meningkatkan minat baca anak. Salah satu metode yang disarankan adalah memberikan cerita ringan kepada anak-anak, lalu mengajak mereka berdiskusi mengenai isi cerita tersebut.

Sebagai penutup, Farchan merekomendasikan agar sekolah rutin mengadakan kegiatan membaca bersama sebelum memulai pembelajaran.

Harapannya, program ini dapat memberikan motivasi kepada para guru dalam menanamkan kebiasaan membaca sejak dini, sekaligus menginspirasi mereka untuk mengenalkan lebih banyak budaya literasi dari berbagai belahan dunia, termasuk Jepang.

Baca juga: Tingkatkan Minat Pemuda Karang Taruna Joyosuran, KKN UNDIP Gelar Pelatihan Software AutoCAD

Demikian informasi mengenai mahasiswa Tim I KKN UNDIP 2025 menggelar program monodisiplin bertajuk “Pemberdayaan Budaya Tachiyomi dan Pentingnya Literasi Sejak Dini” di SD 01 Panekan. Semoga bermanfaat. (07)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN