Semarang, JatengNews.id– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Inisiatif Terprogram (MIT) ke-19 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo berkolaborasi dengan TP PKK Desa Ngrapah dalam mengadakan penyuluhan bertajuk “Penyuluhan Gizi Seimbang sebagai Upaya Pencegahan Stunting”.
Acara yang digelar KKN UIN Walisongo ini berlangsung di GOR (Gelanggang Olahraga) Balai Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, pada Jumat (31/1/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan kader posyandu dalam mencegah dan mengurangi kejadian stunting serta meningkatkan keterampilan dalam menentukan status gizi balita. Sebanyak 42 anggota TP PKK menghadiri acara tersebut.
Baca juga: Pemkab Semarang Terima 285 KKN UIN Walisongo Semarang
Ketua TP PKK Desa Ngrapah, Siti Maesaroh dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran beberapa anggota PKK karena adanya agenda lain di salah satu dusun.
Ia juga menegaskan pentingnya pemahaman kader terhadap pelaksanaan posyandu dan isu stunting di desa.
Dari hasil pengamatan, pemahaman masyarakat Desa Ngrapah mengenai stunting masih terbatas. Meski telah mengetahui definisinya, banyak yang belum memahami cara mendeteksi stunting, penyebab utamanya, serta alat antropometri yang digunakan dalam pengukuran.
Melihat kondisi tersebut, Divisi Kesehatan dan Lingkungan Posko 12 KKN UIN Walisongo menginisiasi edukasi gizi bagi kader posyandu. Najwa Alfasahra, selaku narasumber, menjelaskan pentingnya golden period atau masa emas pencegahan stunting, yaitu sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun.
Baca juga: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Edukasi PHBS pada Siswa SDN 01 Brongkol
Pada periode ini, anak membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal.
Najwa juga memaparkan konsep Isi Piringku sebagai pedoman gizi seimbang, yang mengatur porsi makanan terdiri dari 50% sayur dan buah serta 50% makanan pokok dan lauk pauk. Ia menekankan bahwa kader posyandu memiliki peran krusial dalam pencegahan stunting.
“Ibu kader sekalian memegang peran penting. Posyandu adalah pencegah primer, tempat pertama dan utama dalam pencegahan stunting. Oleh karena itu, kader perlu memahami betul hal-hal terkait stunting,” ujar Najwa.
Sementara itu, Lilis, bidan Desa Ngrapah, menegaskan pentingnya peran aktif kader dalam mendukung pelaksanaan posyandu.
“Ibu-ibu kader harus saling membantu dan lebih aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Apalagi, pada tahun 2027, Desa Ngrapah akan menjadi desa binaan,” pungkasnya.
Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan kader posyandu semakin memahami pentingnya gizi seimbang dalam upaya pencegahan stunting serta dapat mengedukasi masyarakat secara lebih efektif.
Baca juga: Peringati Hari Gizi Nasional 2025, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Gelar Penyuluhan Stunting
Demikian informasi mengenai mahasiswa KKN Mandiri Inisiatif Terprogram (MIT) ke-19 UIN Walisongo berkolaborasi dengan TP PKK Desa Ngrapah dalam mengadakan penyuluhan bertajuk “Penyuluhan Gizi Seimbang sebagai Upaya Pencegahan Stunting”. Semoga bermanfaat. (07)