27 C
Semarang
, 31 January 2025
spot_img

Warga Sayung Pasang Spanduk Bentuk Protes Penanganan Banjir Demak

Banjir di Kabupaten Demak tidak kunjung surut, warga Sayung protes kinerja pemerintah terkait penanganan banjir, Jumat 31 Januari 2025.

JatengNews.id – Banjir di Kabupaten Demak tidak kunjung surut, warga Sayung protes kinerja pemerintah terkait penanganan banjir, Jumat 31 Januari 2025.

Sebagai informasi, hujan deras yang mengguyur selama tiga hari berturut-turut kembali membawa bencana banjir bagi warga Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.

Ratusan rumah di beberapa desa di Kecamatan Sayung Demak, seperti Kalisari, Sayung, dan Loireng, terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi. Di Desa Kalisari, sedikitnya 250 rumah terdampak, dengan air menggenang setinggi 30-50 cm.

Baca juga: 13 Kecamatan Terdampak Banjir Demak

Dari pantauan tim JatengNews.id di lokasi, warga Kalisari Kecamatan Sayung Demak meluapkan kekecewaan mereka dengan memasang berbagai spanduk protes soal penanganan banjir di sepanjang jalan yang terendam hingga Kantor Balai Desa.

Kalimat-kalimat bernada sindiran seperti “Kinerjanya diperbaiki, bukan kritiknya yang dibatasi”, “Desa Langganan Banjir, Koe Kerjo Po Turu?“, “Wisata Baru Kalisari” dan masih banyak lainnya.

Menurut salah satu warga Kalisari, Nur Ali, banjir yang terjadi berulang kali ini disebabkan oleh sistem drainase yang buruk, terutama gorong-gorong yang tersumbat.

“Kami sudah berkali-kali kerja bakti membersihkan, tapi tetap saja banjir. Pembersihan terakhir baru sampai Balai Desa, belum selesai, hujan datang lagi,” ungkapnya, Jumat (31/1/2025).

Ia menambahkan bahwa sampah yang menumpuk serta jembatan pendek yang menghambat aliran air memperparah kondisi ini.

Keluhan serupa disampaikan Zaeni, warga lainnya, yang mengungkapkan bahwa banjir di Kalisari sudah seperti ‘tradisi’ yang bahkan bisa terjadi di musim kemarau.

“Bahkan gak ada hujan aja banjir, apalagi kalau hujan, makin parah. Jalan masih bisa dilewati, tapi banyak orang akhirnya memilih putar balik karena takut terjebak,” katanya.

Selain Kalisari, hampir 80% wilayah Sayung juga terdampak. Banjir melanda Dukuh Babadan, Sayung Lor, Sayung Kidul, Sayung Wetan, Sayung Kulon, Nglengkong, dan Ngepreh. Di Desa Ngablaksari, sebagian besar wilayah juga terendam.

Secara keseluruhan, lebih dari 1.500 rumah di Sayung terendam banjir, dengan titik terdalam berada di RT 4 RW 6 Dukuh Ngepreh yang mencapai 1 meter.

Baca juga: Dampak Banjir Demak, 24 Ribu Warga Mengungsi

Sementara itu, di Desa Loireng, sebanyak 996 rumah terdampak banjir dengan ketinggian air dalam rumah berkisar antara 5-35 cm, sementara di jalan mencapai 25-65 cm. Warga setempat mendesak pemerintah segera turun tangan mencari solusi jangka panjang.

“Di sini tanahnya datar, air tidak bisa keluar ke mana-mana. Harus ada solusi seperti pompa air agar cepat surut,” tegas Zaeni.

Demikian informasi, warga Sayung Demak protes kinerja pemerintah terkait penanganan banjir, Jumat 31 Januari 2025. (Sam-01)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN