26 C
Semarang
, 29 January 2025
spot_img

Mendarat Darurat di Semarang, Yusril Ihza Mahendra Kunjungi Sam Poo Kong

Semarang, Jatengnews.id – Cuaca Tahun Baru Imlek 2025 di Kota Semarang tampak mendung dan hujan bahkan akibatkan beberapa pesawat yang melintas terpaksa mendarat darurat, Rabu (29/1/2025).

Berkat adanya kejadian pendaratan darurat, Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Indonesia, Yusril Ihza Mahendra, datang perayaan Tahun Baru Imlek di Sam Poo Kong.

Baca juga: Jadwal Atraksi Barongsai Imlek 2025 di Sam Poo Kong Kota Semarang

Situasi kebetulan ini menambah kemeriahan perayaan Tahun Baru Imlek di Sam Poo Kong Semarang.

Yusril mengaku, ingin melakukan perjalanan ke Jakarta namun cuaca buruk sehingga mendarat darurat.

“Saya sebetulnya hanya mendarat darurat di Semarang, kami sebetulnya terbang daei Makasar ke Jakarta, tapi karena cuaca buruk pesawatnya mendarat di Semarang,” ungkapnya Rabu (29/1/2025).

Meskipun harus mendarat darurat dan perjalanannya terhambat, dirinya bersama istri dan keluarganya mengaku senang bisa menikmati perayaan Tahun Baru Imlek di Sam Poo Kong Semarang.

“Hari ini kami merasa berbahagia bisa mampir di Klenteng Sam Poo Kong bersama masyarakat Tionghoa di Semarang,” ucapnya.

Skedul Tuhan yang tak terduga dan membawanya ke perayaan Tahun Baru Imlek di Sam Poo Kong Semarang ini, ia berharap mendapatkan keberkatan dan kebaikan di tahun yang akan datang.

Dalam kunjungannya, dirinya juga berziarah makam Wang Jing Hong seorang juru mudi Laksamana Cheng Ho pada masa itu.

“Dia seorang muslim, saya mempelajari sejarah hidupnya, penting dalam sejarah pelayaran,” ungkapnya.

Yusril mengaku, datang ke Klenteng Sam Poo Kong bukan pertama kali ini, melainkan sudah beberapa kali.

Baca juga: Perayaan Tahun Baru Imlek Sam Poo Kong Diguyur Hujan Deras

Dirinya juga menceritakan bagaimana sosok Laksamana Cheng Ho yang mampu merukunkan antar umat beragama.

“Meskipun dia beragam Islam tetap bisa hidup berdampingan dengan agama lain seperti umat Konghucu. Sehingga sebenarnya klenteng Sam Poo Kong menggambarkan toleransi,” kisahnya.

Ia berharap, kedepannya bisa masyarakat Indonesia bisa mengikuti jejak Cheng Ho yang mampu bekerjasama dengan antar umat agama yang berbeda. (Kamal-02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN