25 C
Semarang
, 27 January 2025
spot_img

Budaya Basuh Kaki, Bentuk Penghormatan Orang Tua

Semarang, Jatengnews.id – Pagi itu delapan kursi lipat dengan dilengkapi baskom berisikan air dan handuk tertata rapi di aula gedung Boen Hian Tong atau Rasa Dharma, Senin (27/1/2025).

Tak berselang lama, kursi tersebut di duduki oleh para orang tua dari delapan keluarga yang berbeda dengan ditemani anak-anaknya.

Bukan hanya menemani, para anak-anak tersebut kemudian duduk didepan orang tua mereka dan melepas alas kakinya.

Baca juga: Rayakan Tahun Baru Imlek, Blibli Beri 3 Promo Chinese New Year

Baskom berisikan air yang telah disiapkan tersebut, kemudian ia gunakan untuk membasuh kaki orang tuanya.

Dian Widhiasto (43) warga Wonosari Kampung Pelangi Kota Semarang, tak menampakan sedikit rasa malu di usianya yang sudah tak muda lagi ini.

Dia terlihat dengan penuh kasih sayang membasuh kaki ibunya Winarni (85).

“Saya hampir setiap tahun mengikuti ini,” akunya usai melakukan pembasuhan kaki pada Senin (27/1/2025).

Mengingat perayaan tahun baru Imlek tinggal menghitung hari lagi. Ia ingin menunjukan baktinya kepada orang tuanya menjelang perayaan pergantian tahun baru Imlek ini.

“Sebagaimanapun, anak-anak tidak akan bisa membalas jasa orang tua. Maka dengan melakukan basuh kaki ini supaya bisa menunjukan wujud yang nyata,” ungkapnya kepada Jatengnews.id.

“Sebenarnya saya lebih ingin menyampaikan permohonan maaf dan terimakasih kepada orang tua,” ucapnya.

Menurutnya, hal-hal seperti ini, memang harus terus dirawat dan juga ditularkan kepada anak muda supaya tetap menjaganya.

Terlihat di kursi lain, ada dua gadis asal Gajahmungkur, Kota Semarang, bernama Noni Aliffah (17) bersama adiknya Shafira (12) terlihat tengah membasuh kaki ibunya.

Tak kalah dengan yang lain, dirinya ingin menunjukan rasa sayang dan menyampaikan permohonan maafnya kepada orang tuanya.

“Mudah-mudahan ini bisa numbuhin lagi tekat-tekat supaya menjadi anak yang berbakti kepada orang tua,” ucapnya.

Perwakilan penyelenggara, Manager Office Rasa Dharma, Ws. Ling Ling menyampaikan, kegaitan ini merupakan budaya yang ingin mereka rawat dan menjadia agenda tahunan menjalang perayaan tahun baru Imlek.

“Kita mengadakan setiap tahun dan tidak memandang etnis agama. Semuanya bisa mengambil bagian,” terangnya.

Menurutnya, kegiatan membasuh kaki ini sebagai bentuk pembersihan untuk membuka lembaran baru menjelang pergantian tahun baru Imlek.

“Selama di rumah, mungkin anak-anak ini yang dilayani orang tua, namun ketika disini mereka yang diminta untuk melayani orang tuanya,” ucapnya.

Baca juga : Menelisik Hal Unik di Pasar Imlek Semawis 2025

Kegiatan seperti ini, sebenarnya bisa dilakukan dirumah masing-masing. Namun, untuk menjaga kelestarian budaya ini yayasna Rasa Dharma menyelenggarakan kegiatan basuh kaki ini.

Tak hanya anak kepada orang tua, bahkan basuh kaki bisa dilakukan oleh istri kepada suaminya juga sebagai bentuk penghormatan.

“Kalau pesertanya dari mana, berbeda-beda setiap tahunnya. Cuman tahun ini dari Kota Semarang semua,” pungkasnya. (Kamal-02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN