Demak, JatengNews.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak menyoroti kebutuhan mendesak dan upaya pemulihan pasca bencana banjir Demak.
Hal ini karena tingginya curah hujan di wilayah hulu pada Senin (20/1/2025) dini hari menyebabkan dua tanggul sungai di Kabupaten Demak jebol, yakni tanggul Sungai Cabean di Desa Sidorejo, Kecamatan Karangawen, dan tanggul Sungai Tuntang di Desa Kebonagung.
Akibatnya, banjir besar di Demak melanda sejumlah wilayah, memengaruhi ribuan warga serta fasilitas umum.
Menurut data Pemerintah Kabupaten Demak dan BPBD Demak hingga Kamis (23/1), banjir ini berdampak pada 2.749 kepala keluarga atau 9.177 jiwa.
Baca juga: Dampak Banjir Demak, 24 Ribu Warga Mengungsi
Selain itu, fasilitas umum seperti enam perkantoran, lima sekolah, 16 tempat ibadah, serta lahan pertanian seluas ±943 hektare turut terdampak.
Plt Kepala BPBD Demak, Haris Wahyudi, melaporkan bahwa dua kecamatan yang paling parah terdampak adalah Kecamatan Guntur dan Kecamatan Kebonagung. Beberapa desa di wilayah tersebut, seperti Desa Tlogoweru, Bogosari, dan Guntur, masih terendam banjir.
Fasilitas umum, termasuk pasar tradisional, layanan kesehatan, dan peternakan, juga tak luput dari kerusakan. Meski demikian, Haris mengungkapkan bahwa kondisi mulai membaik.
“Fasilitas pelayanan umum telah kembali normal. Jalan Raya Semarang-Grobogan yang sebelumnya terputus kini sudah bisa dilalui, begitu juga jalan penghubung Guntur-Karangawen,” ujarnya, Kamis (23/1).
BPBD Demak terus melakukan berbagai upaya tanggap darurat. Penanganan meliputi penyemprotan lumpur di SDN 1 Tlogoweru, distribusi logistik, serta perbaikan tanggul yang jebol di Sungai Tuntang.
“Namun, beberapa kebutuhan mendesak, seperti air bersih, peralatan kebersihan, karung sak, dan sembako, masih diperlukan untuk mendukung pemulihan,” terang Haris.
Di sisi lain, DPRD Kabupaten Demak menekankan pentingnya upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang. Anggota Komisi C, Sonhaji, mengimbau masyarakat untuk menanam pohon keras di bantaran sungai sebagai penopang alami tanggul.
Baca juga: Banjir Demak Ratusan Rumah Sawah dan Fasilitas Umum Terdampak
“Kami meminta Dinas Pekerjaan Umum segera mendata seluruh tanggul di Kabupaten Demak untuk meminimalkan potensi kerusakan,” kata Sonhaji.
Anggota DPRD lainnya, Ulin Nuha, menambahkan bahwa pemerintah daerah harus lebih proaktif dalam mendata tanggul rawan kerusakan.
“Kami akan terus memantau penanganan ini dan memberikan rekomendasi strategis agar bencana seperti ini tidak terulang kembali,” tegasnya. (01)