Karanganyar, Jatengnews.id – Merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak sapi, berdampak cukup signifikan terhadap permintaan daging di sejumlah pasar tradisional Karanganyar.
Seperti yang terpantau di Pasar Jungke Karanganyar Kota, Karanganyar, Kamis (23/1/2025). Kios pasar daging yang ada terlihat sepi pembeli. Hanya terlihat beberapa konsumen yang membeli daging.
Baca juga: Puluhan Sapi Terserang PMK di Karanganyar
Sebagian lebih memilih membeli ayam dan ikan segar untuk dikonsumsi bersama keluarga.
“Untuk sementara tidak mengkonsumsi daging sapi. Saya lebih memilih daging ayam atau ikan segar. Hanya untuk berjaga-jaga saja,”ujar Dewi warga Tegalgede.
Hal berbeda dikatakan Febrianti. Menurutnya, dia tetap membeli daging sapi.
“Saya tetap membeli daging sapi. Sebelum diolah, daging saya rebus dengan air mendidih. Sehingga seluruh kuman akan mati. Menurut saya, virus PMK hanya menyerang bagian dalam sapi. Kalau daging masih aman,”tuturnya.
Prapti (45) penjual daging Pasar Jungke mengakui jika permintaan daging segar oleh konsumen menurun akibat wabah PMK. Pasokan daging sapi, katanya juga mengalami penurunan.
“Dampak dari wabah PMK ini sangat terasa bagi kami pedagang, karena berdampak terhadap menurunnya permintaan dari konsumen,”ungkapnya.
Mengenai harga daging sapi, Prapti masih menjual di harga Rp125.000 per kilogram.
Sebelum wabah PMK melanda, dia mampu menjual daging segar antara 30 hingga 50 kilogram setiap harinya.
Baca juga: PMK Mengganas di Karanganyar, Peternak Rugi Besar
“Sejak wabah PMK melanda, paling hanya bisa menjual 20 kilogram sampai 25 kilogram per hari. Para pembeli hanya pelanggan yang biasa menjual bakso,”terangnya.
Dia berharap kondisi wabah PMK ini segera teratasi, mengingat dalam waktu dekat akan memasuki bukan puasa dan hari raya Idul Fitri. (Iwan-02).