Demak, Jatengnews.id – Jebolnya tanggul di Sungai Cabean dan Sungai Tuntang pada Selasa (21/1/2025) dini hari menjadi penyebab banjir Demak yang melanda sejumlah wilayah.
Kejadian banjir Demak mengakibatkan ratusan rumah tergenang air dengan kedalaman bervariasi, merusak fasilitas umum, serta memaksa sebagian warga mengungsi.
Baca juga : 13 Kecamatan Terdampak Banjir Demak
Adapun, Sungai Cabean, tanggul di Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, jebol sepanjang 20 meter, membuat air setinggi 70 cm menggenangi permukiman. Sementara itu, tanggul Sungai Tuntang di Desa Kebonagung jebol sepanjang 15 meter, memperluas dampak banjir ke desa-desa sekitar.
Salah satu warga Desa Tlogoweru, Pujo Artho, menyebut banjir mulai merendam desa mereka sejak pukul 04.00 pagi.
“Ini bukan banjir tahunan, melainkan akibat tanggul yang jebol. Kejadian serupa pernah terjadi 10 tahun lalu,” jelas Pujo.
Ia juga menuturkan bahwa sebagian warga telah dievakuasi, sementara yang lain memilih bertahan meskipun rumah mereka tergenang air.
“Di sini ada sekitar 900 kepala keluarga (KK). Saya tidak mengungsi karena ketinggian air di rumah hanya 30-40 cm, meski di beberapa wilayah lain mencapai 60 cm,” tambahnya.
Hingga Selasa pagi, ketinggian air di wilayah terdampak rata-rata mencapai 50-60 cm, dengan daerah terparah meliputi Desa Tlogoweru, Bogasari, dan Temuroso.
Sementara itu, Plt Kepala BPBD Demak, Haris Wahyudi, memaparkan dampak banjir hingga pukul 11.00 WIB.
“Sekitar 750 rumah dengan 1.420 jiwa di Kecamatan Guntur, termasuk Desa Tlogoweru dan Bogosari, serta Kecamatan Kebonagung terdampak banjir,” ujarnya.
Selain itu, fasilitas umum seperti satu balai desa, tiga sekolah, sembilan tempat ibadah, dan 500 hektar sawah juga ikut terendam.
Banjir ini juga merusak sektor peternakan, dengan kerugian meliputi sembilan peternakan lele, sepuluh peternakan sapi, dan 50 peternakan kambing. Hingga kini, sekitar 500 KK atau 2.000 jiwa telah dievakuasi ke pengungsian di Gedung BLK.
“Kebutuhan mendesak saat ini adalah air bersih, makanan siap saji, dan pakaian untuk balita,” jelas Haris.
Baca juga : Dampak Banjir Demak, 24 Ribu Warga Mengungsi
BPBD bersama pemerintah desa dan stakeholder terkait terus memantau situasi dan melakukan evakuasi terhadap barang-barang dan ternak yang masih dapat diselamatkan. (Sam-03)