Semarang, Jatengnews.id – Kepala BLU Trans Semarang, Haris Setyo Yunanto menjelaskan aka nada kenaikan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) bagi operator Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang.
Ia menjelaskan bahwa kenaikan BOK BRT Trans Semarang diharapkan dapat mendorong operator untuk melakukan perawatan armada secara lebih optimal dan mempercepat peremajaan bus.
Baca juga : Bus Trans Semarang Terbakar, Diduga Korsleting
“Dengan BOK yang memadai, operator dapat memastikan armada selalu dalam kondisi prima, sehingga mengurangi risiko asap hitam, kebakaran, dan mogok di jalan seperti yang terjadi sebelumnya,” ujar Haris dikutip, Kamis (16/01/2025).
Sebanyak 305 unit bus Trans Semarang, termasuk bus milik pemerintah yang telah beroperasi selama 8 tahun, memerlukan peremajaan. Kenaikan BOK diharapkan dapat memfasilitasi proses peremajaan ini, sehingga masyarakat dapat menikmati layanan transportasi yang lebih aman dan nyaman.
Dishub Kota Semarang berkomitmen untuk menciptakan kerja sama yang harmonis dengan operator BRT. Kenaikan BOK dipandang sebagai bentuk apresiasi dan dukungan pemerintah terhadap operator dalam menyediakan layanan transportasi publik yang berkualitas.
Rencana kenaikan BOK akan dikaji secara mendalam pada akhir Januari 2025. Dishub akan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk DPRD Kota Semarang, untuk menghasilkan keputusan yang tepat dan transparan. Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Rukiyanto, menyambut baik rencana ini dan menekankan pentingnya peremajaan armada demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat.
“Kami menyambut baik rencana kenaikan BOK untuk operator BRT Trans Semarang. Hhal ini bisa meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengguna BRT dan juga masyarakat,” ujar Rukiyanto.
Baca juga : Kronologi Bus Trans Semarang Kebakaran di Gunungpati
Melalui kenaikan BOK dan kerja sama yang solid antara pemerintah dan operator, Dishub Kota Semarang optimis BRT Trans Semarang bisa menjadi solusi transportasi yang andal, nyaman, dan berkelanjutan bagi masyarakat. (03)