27 C
Semarang
, 15 January 2025
spot_img

Si-Manis Mart Hadir di Grobogan, Pj Gubernur Jateng Dorong Replikasi di Daerah Lain

Grobogan, Jatengnews.id – Pj Gubernur Jawa Tengah,  Nana Sudjana meresmikan BKK Si-Manis Mart di kompleks Pusat Kuliner Banyuono Purwodadi, Kabupaten Grobogan pada Selasa (14/1/2025).

Nama Si Manis merupakan akronim dari ”inflasi semakin harmonis”. BKK Si Manis Mart berbentuk toko modern yang di dalamnya menyediakan berbagai kebutuhan pokok. Tujuannya untuk menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi daerah setempat.

Baca juga: Nana Sudjana Dampingi Wapres Apel Siaga Baznas, Ingatkan Waspada Bencana

“Kami meresmikan BKK Si-Manis Mart di Grobogan. Tadi kita lihat di dalam toko ini memang cukup lengkap. Mulai buah-buahan, sayuran, hingga sembako,” kata Nana disela acara peresmian.

BKK Si-Manis Mart ini diinisiasi oleh PT BPR BKK Purwodadi dan Pemkab Kabupaten Grobogan. Modelnya mereplikasi Si-Manis Mart yang diluncurkan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah di Pasar Bulu dan Pasar Karangayu Kota Semarang.

“Si-Manis Mart ini baru ada di tiga tempat. Dua di Kota Semarang, satu ada di Grobogan. Kami berterima kasih dengan BPR BKK Purwodadi yang sudah mendirikan,” jelasnya.

Nana berharap, BKK Si-Manis Mart di Grobogan ini dapat mereplikasi Si-Manis Mart yang sudah ada. Harapannya, bisa memotong rantai distribusi dari produsen ke konsumen. Selain itu, menjadi penyeimbang atau penjaga stabilitas harga, khususnya untuk komoditas volatile food.

Ia berharap lebih banyak daerah yang mereplikasi took model tersebut. Setidaknya setiap kabupaten/kota memiliki satu Si-Manis Mart.

Baca juga: Nana Sudjana Dukung Penuh Kafilah Jateng di MTQ Nasional ke- XXX

“Kita harapkan BKK Si-Manis Mart ini dapat menjaga kestabilan harga di pasar maupun di kalangan masyarakat,” kata dia.

Sementara itu, Bupati Grobogan, Sri Sumarni menyatakan, BKK Si-Manis Mart tidak hanya menjadi penyeimbang dan menjaga stabilitas harga, kios tersebut juga akan menjadi pembeli hasil panen petani. Setelah itu mendistribusikan atau mencarikan pembeli agar nilai tukar petani tetap terjaga. (02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN