Semarang, Jatengnews.id – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca Jawa Tengah diprediksi terjadi hujan lebat dan angin kencang mulai 14 sampai 20 Januari 2025.
Menguatnya angin monsun Asia yang membawa massa udara basah dan uap air diikuti seruakan dingin masih menjadi faktor penyebab utama dalam meningkatkan hujan di wilayah Jawa Tengah.
Baca juga : BMKG Peringatkan Terjadinya Fenomena Cuaca di Jawa Tengah
Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani mengatakan dalam sepekan terakhir indeks monsun asia menunjukkan nilai yang lebih kuat daripada normalnya.
“Hingga sepekan ke depan, sejumlah wilayah di Indonesia masih akan menghadapi potensi curah hujan yang signifikan, terutama di wilayah barat termasuk Jawa Tengah,” katanya dikutip, Selasa (14/01/2025).
Selain karena menguatnya angin monsun asia, kondisi ini juga dipengaruhi oleh dinamika atmosfer lain, seperti fenomena La Niña lemah yang diperkirakan masih berlangsung hingga periode April-Mei-Juni 2025, serta aktifnya gelombang atmosfer seperti Rossby ekuatorial, Gelombang Kelvin, dan Gelombang Low Frequency yang dapat memicu pertumbuhan awan konvektif.
Hujan lebat disertai angina kencang terjadi di Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kabuoaten-Kota Magelang, Boyolali, Sragen, Grobogan, Temanggung, Kabupaten-Kota Semarang, Salatiga, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya.
“Sementara wilayah lainnya hanya akan diprediksi berawan maupun hujan ringan,” imbuhnya.
Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai petir.
Baca juga : Waspada Cuaca Ekstrem Melanda Jawa Tengah 8 Januari 2025
“Berhati-hati terhadap jalanan licin yang berpotensi membahayakan keselamatan. Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja,” katanya. (03)