28 C
Semarang
, 14 January 2025
spot_img

Penuh Enceng Gondok Lokasi Wisata Telaga Merdada Mulai Dibersihkan

Banjarnegara, Jatengnews.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara melakukan pembersihan lokasi wisata Telaga Merdada karena dipenuhi tanaman enceng gondok.

Penjabat Bupati Banjarnegara, Muhamad Masrofi, menyampaikan Telaga Merdada memiliki nilai yang sangat penting bagi masyarakat sekitarnya, yakni sumber air bagi kegiatan pertanian di wilayah sekitarnya dan area penyangga ekologi serta ekosistem kawasan setempat.

Baca juga : Menyusuri Telaga Sunyi Baturraden yang Menenangkan

Selain itu, Telaga Merdada juga memiliki nilai ekonomi tinggi sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Kawasan Dieng.

“Namun sangat disayangkan, dalam satu dua tahun ini permukaan Telaga Merdada tertutup oleh enceng gondok, sehingga menyebabkan pendangkalan yang menyebabkan volume air telaga berkurang. Hal ini tentu mengurangi fungsi telaga sebagai sumber air bagi kegiatan pertanian. Selain itu fungsi telaga sebagai destinasi wisata juga berkurang drastis,” kata Masrofi dikutip Selasa (14/01/2025).

Lebih lanjut Masrofi mengatakan, berbagai upaya untuk pembersihan eceng gondok sudah dilaksanakan oleh warga secara mandiri, tetapi hasilnya belum signifikan.

Pemerintah daerah, ujar Masrofi, mengambil langkah untuk melakukan upaya pembersihan eceng gondok.

“Untuk itu Pemerintah mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang peduli dan tergerak dalam aksi pembersihan enceng gondok di Telaga Merdada yang dengan semangat kegotongroyongannya mangayubagya kegiatan ini,” ujar Masforif.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjarnegara, Tursiman, menuturkan, Telaga Merdada terletak Desa Karang Tengah Kecamatan Batur. Luas telaga sekitar 22 hektare dengan kapasitas tampungan air diperkirakan sekitar 518.520 meter kubik.

“Telaga Merdada masuk dalam Zona Lindung atau dengan kata lain menjadi area konservasi dari keberadaan telaga di sana. Telaga ini penting dijadikan zona lindung karena digunakan sebagai penampung air saat musim hujan, dan sebagai sumber air, khususnya pertanian, saat musim kemarau,” jelasnya.

Baca juga : Gelar Seni Tradisional, Upaya Desa Tunggulrejo Nguri-uri Budaya Jawa

Lebih lanjut, pembersihan enceng gondok dilakukan oleh pemerintah bersama-sama dengan masyarakat sekitar telaga, dan aktivis lingkungan. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN