Semarang, Jatengnews.id – Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Prof dr Erlina Burhan angkat bicara perihal penyakit viral di China yang disebabkan virus Human Metapneumovirus (HMPV).
Ia menjelaskan melalui konferensi pers online yang digelar pada Rabu (8/1/2025) kemarin, bahwa virus ini sudah ada sejak tahun 2001.
Baca juga: Nihil Kasus HMPV, Pemprov Jateng Minta Warga Tetap Waspada
“HMPV ini penyakit saluran pernapasan akut. Sebetulnya HMPV bukan penyakit yang baru, sudah mulai dilaporkan di Belanda pada tahun 2001,” ucapnya Kamis (9/1/2025).
Menurutnya virus ini gejalanya sama seperti dengan penyakit flu dengan keluhan batuk, demam, nyeri otot, sakit kepala, kelahan, hilang nafsu makan dan pilek.
“Virua ini masa inkubasinya 3-6 hari, begitu terinfeksi maka butuh waktu 3-6 hari sebelum menimbulkan gejala. Dan gejalanya sekitar lima hari, tergantung tingkat keparahan,” paparnya.
Virus menular ini, biasanya tersebar melalui percikan droplter dari seorang yang terinfeksi pada saat batuk atau bersin.
“Gejalanya semakin berat serangan asma, pemneumonia bronkiolitis. Kelompok berisiko anak-anak dibawah 14 tahun, lansia diatas 65 tahun,” jelasnya.
Untuk vaksin, saat ini kabarnya belum ada yang bisa mencegah infeksi HMPV tersebut.
“Masyarakat tidak perlu panik tetap menambah kewaspadaan terhadap penularan HMPV. Karena virus sudah lama sejak 2001, mungkin sebagian masyarakat sudah memiliki imunitas terhadap penyakit ini,” tuturnya. (Kamal-02)