Semarang, Jatengnews.id – Polda Jateng respon adanya dugaan intimidasi atau tindakan diluar prosedur kepada para korban dan saksi dalam kasus tembak mati polisi.
Sebelumnya, telah diwartakan bahwa para keluarga sempat ketakutan ketika ingin melaporkan dan meminta pendampingan kepada LPSK karena munculnya orang-orang tak dikenal di sekitar rumahnya.
Baca juga: Video Aksi Kamisan Kembali Demo Polda Jateng
Orang-orang yang melakukan beberapa tindakan diluar hukum tersebut diduga pihak kepolisian dengan pakaian biasa atau biasa disebut intel.
Merespon situasi ini, Kabidhumas Poldajateng, Kombes Pol Artanto menyampaikan, bahwa dirinya mempersilahkan untuk pelaporan jika terjadi intimidasi.
“Silahkan melaporkan ke pihak kepolisian bila merasa ada yang mengganggu. Sebagai dasar dilakukan penyelidikan siapa yang dimaksud,” katanya saat dihubungi awak media pada Rabu (9/1/2025) lalu.
Dalam berita sebelumnya, juga telah disebutkan bahwa terdapat laporkan kepada pendamping hukum korban bahwa terduga intel tersebut datang kerumah dan mempotret rumah korban.
Merespon hal tersebut, Artanto mengaku belum mendapat informasi perihal adanya tindakan tersebut dan kiranya perlu adanya penyelidikan.
“Harus diselidiki dahulu, siapa orang dimaksud tersebut,” sambunganya dalam pesan singkat Whatshapp.
Baca juga: Pasca Namanya Viral Kasus Gamma, Kapolrestabes Semarang Dimutasi
Saat ini kasus ini sudah sampai ke pengadialan, namun masih ada waktu hingga tanggal 11 Januari 2025 untuk pengajuan memori bandingnya.
Sehingga meskipun sebelumnya telah diputuskan Robig Zainuddin sebagai tersangka di putuskan dipecat dalam sidang etik atau PTDH, masih menjadi tanda tanya karena ada banding.
Perihal pendampingan LPSK, telah diketahui juga bahwa pihak LPSK sudah mampu masuk dalam salah satu saksi dan dikabarkan telah meminta perlindungan maupun pendampingan. (Kamal-02)
