Karanganyar, Jatengnews.id – Musim penghujan berdampak pada penurunan produktifitas hasil penen buah durian di Karanganyar.
Selain berpengaruh terhadap hasil panen, juga berdampak pada rasa dan kualitas buah durian.
Daryono, petani durian Dukuh Ketigo Kecamatan Jumapolo kepada wartawan, Rabu (8/1/2025) menyampaikan, curah hujan dan angin pada musim durian saat ini sangat tinggi, sehingga buah durian yang masih baru tumbuh, banyak yang jatuh.
Baca juga: Pemkot Semarang Dorong Pengembangan Durian Lokal Unggulan
Selain itu, akibat hujan buah juga banyak yang mengalami pembusukan.
Menurut Daryono, biasanya dalam satu pohon terdapat 300 buah, saat ini hanya 130 buah saja.
“Sekarang mulai panen. Tapi hasilnya berkurang jika dibandingkan dengan tahun lalu. Dari segi rasa juga berbeda. Rasanya kurang manis. Bahkan ada yang hambar,”ungkapnya.
Penurunan hasil panen durian saat ini, mengakibatkan harga mengalami kenaikan. Tahun lalu, harga durian ukuran kecil hanya Rp20.000. Pada masa panen ini, harga durian paling murah dan ukuran kecil Rp35.000 per buah.
Baca juga: Kolaborasi Mahasiswa dan Dosen UNDIP – UNIMUS Bantu Warga Rembang Tingkatkan Produktivitas Durian
“Saya menjual hasil panen sendiri di rumah mas. Sebagian dijual kepada tengkulak. Kalau soal harga, memang mengalami kenaikan,”katanya.
Endang Tri Sulistiowati, pecinta buah durian asal Sukoharjo mengatakan, setiap musim durian, bersama sang suami belanja durian ke Jumapolo.
“Setiap musim, saya bersama suami mencari durian ke Jumapolo. Salah satunya ke mas Daryono ini. Meski ada kenaikan, tapi relatif lebih murah dari tempat lain. Duriannya juga enak,”ungkapnya. (Iwan-02).
