Semarang, Jatengnews.id – Aksi Kamisan kembali demo Polda Jateng singgung soal rekontruksi penembakan yang dilakukan Aipda Robig Zainuddin dinilai tak sesuai fakta-fakta, Kamis (2/1/2025).
Dalam demo tersebut terlihat mereka membawa poster-poster bertuliskan sindiran-sindiran. Isi tulisannya, ‘The Power of Robig, Gaji Bintara Sewa 7 Pengacara,’ ‘Saksi Ditelanjangi, Robig Ditutupi, Polisi Profesional?’ ‘Rekontruksi Pringas Pringis’.
Baca juga : Demo Depan Mapolda Jateng, Ayah Gamma Orasi
Tak hanya melakukan orasi dan membawa poster mereka juga melakukan doa bersama untuk 40 hari meninggalnya Gamma yang menjadi korban tembak mati polisi.
Terlihat juga dalam aksi tersebut hadir kerabat Gamma, yakni Nur Salam, yang ikut berorasi dan menyuarakan keadilan untuk Gamma.
Nur sebagai perwakilan keluarga menilai, bahwa rekontruksi penembakan yang dilakukan pada Senin (30/12/2024) lalu, tidak adil karena tidak ada reka adegan yang fokus untuk Robig sebagai tersangka.
“Tidak fairnya (adil) kan, tidak ada rekontruksi untuk sebelum dan setelah dia menembak kemana dan dari mana,” ucapnya merasakan ke ganjalan dalam Rekontruksi tersebut.
Dirinya juga menyinggung dan mempertanyakan, siapa yang sebenarnya mengantarkan korban ke rumah sakit setelah menjadi korban tembak mati Polisi.
Tak hanya itu, kiranya masih ada tuntutan yang belum tuntas hingga hari ini, yakni pengembalian nama baik Gamma yang disebut sebagai gangster.
“Meskipun Kapolrestabes telah dimutasi kita masih meminta kepada Kepolisian untuk memberi efek jera kepada Kapolres. Selain itu juga mengembalikan nama baiknya,” ujarnya.
Masih terasanya suasana tahun baru, kiranya menjadi salah satu pengalaman baru yang mengharukan karena tidak adanya Gamma di keluarga pada saat perayaan tahun baru 2025.
“Yang paling merasa kehilangan itu neneknya sama pak Andi Prabowo (ayah kandung Gamma), mereka kan yang sering bersama Gamma,” ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator Aksi Kamisan Semarang, Natanael Bremana menyampaikan, bahwa persoalan ini merupakan hal yang mengakar.
“Sehingga tidak hanya Kapolrestabes yang dicopot saja, melainkan juga Kabid Humas harus dievaluasi dan mengganti Kapolri Listyo Sigit karena dirasa tidak mumpuni sebagai pimpinan Polri,” jelasnya.
Dalam aksi ini, dirinya juga mendesak ke pengadilan untuk membuka fakta sebenar-benarnya dalam persidangan nantinya.
“Robig masih cukup berani berbohong maka kami menuntut pengadilan untuk berani membuka fakta. Nantinya apa yang dijadikan BAP dalam rekontruksinya Robig tidak benar, maka kami mengecam keras hal itu,” paparnya.
Salah sati kebohongan yang dia sampaikan yakni menuding almarhum Gamma dan temannya membawa sajam, sementara dalam CCTV penembakan tersebut tak terlihat ada sajam.
Baca juga : Polda Jateng Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Mahasiswa PPDS
“Kami akan terus bersuara sampai keadilan benar-benar diwujudkan dan mungkin perbaikan institusi Polri khususnya di Polda Jawa Tengah benar-benar tercapai sesuai dengan mandat konstitusi atau undang-undang,” tandasnya. (Kamal-03)