Magelang, Jatengnews.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang mencatat 239 rumah rusak akibat bencana.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Magelang, Edi Wasono menjelaskan bahwa kejadian bencana tersebut mengakibatkan kerusakan rumah dengan kategori rusak ringan hingga berat. Selain itu juga terdapat korban jiwa meninggal dan luka-luka.
“Rinciannya 239 rumah rusak ringan, 45 rumah rusak sedang, dan 15 rumah rusak berat. Sedangkan korban jiwa terdapat 11 orang luka-luka, dan dua orang meninggal dunia,” katanya dikutip Senin (02/01/2025).
Dari data yang dihimpun BPBD Kabupaten Magelang, wilayah yang paling sering dilanda bencana adalah Kecamatan Salaman, Borobudur, dan Sawangan. Menurut Edi, hal itu disebabkan kondisi geografis di wilayah tersebut.
“Itu merupakan wilayah dengan jumlah frekuensi kejadian paling tinggi di Kabupaten Magelang. Berdasarkan kajian, memang masuk kawasan rawan bencana,” tambahnya.
Edi mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya mitigasi, baik struktural maupun nonstruktural selama setahun terakhir, dan akan terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya.
Sosialisasi dan edukasi tentang rawan bencana kepada masyarakat terus dilakukan. Selain itu, pemasangan EWS (Early Warning System) tanah longsor juga sudah dilakukan. Kemudian penanaman rumput vetiver.
“Upaya-upaya tersebut akan terus kami lanjutkan,” jelas Edi.
Baca juga : Wakil Presiden Gibran Pimpin Apel Siapsiaga Bencana, Indonesia Resiko Bencana Tinggi
Oleh karena itu, masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana diingatkan agar selalu waspada. Kewaspadaan harus terus dilakukan hingga puncak musim hujan yang diproyeksikan jatuh pada Februari 2025. (03)