Beranda Daerah Ribuan Santri Al Hidayat Krasak Demak Gelar Aksi Solidaritas Pasca Marwah Kyainya...

Ribuan Santri Al Hidayat Krasak Demak Gelar Aksi Solidaritas Pasca Marwah Kyainya Dihina

Ribuan santri dan alumni Pondok Pesantren atau Ponpes Al Hidayat Krasak Demak gelar aksi solidaritas, Rabu 31 Desember 2024

Para santri dan alumni Al Hidayat Krasak Demak gelar aksi solidaritas di Halaman Kediaman KH Misbachul Munir, Selasa (31/12/2024). (Foto: dok)

Demak, JatengNews.id – Ribuan santri dan alumni Pondok Pesantren atau Ponpes Al Hidayat Krasak Demak gelar aksi solidaritas, Rabu 31 Desember 2024.

Ribuan santri dan alumni Ponpes Al Hidayat Krasak Desa Temuroso Kecamatan Guntur Demak gelar aksi solidaritas pasca marwah guru atau kyai dihina.

Ribuan santri dan alumni Ponpes Al Hidayat Krasak Demak menggelar aksi solidaritas bertema “Krasak Memanggil Santri Alumni Muhibbin” di halaman kediaman K.H. Misbachul Munir.

Baca juga: Mahasiswa Undip Aksi Solidaritas Palestina, Ajak Masyarakat Speak Up di Medsos

Aksi ini sebagai respons atas ujaran kebencian yang disampaikan oleh Kyai Syarifuddin, Ketua Perjuangan Wali Songo Indonesia (PWI) Kabupaten Tegal, melalui media sosial. Di mana ujaran Kyai Syarifuddin dianggap menyinggung nasab Ba’alawi Gus Baedowi Misbah, pengasuh Ponpes Al Hidayat.

Di dalam unggahan tersebut Syarifuddin menyampaikan dan menuduh Gus Baedowi lebih membela kaum Muhibbin dibandingkan leluhurnya, Wali Songo. Hal tersebut pub memicu ketersinggungan para santri dan alumni Ponpes Al Hidayat.

Aksi solidaritas sendiri dimulai dengan para santri berkumpul di halaman Ponpes membawa spanduk bertuliskan berbagai tuntutan. Di antaranya, “Kyaiku Harga Mati” dan “Marwah Guruku Marwahku.” Mereka menuntut Polres Demak menyeret Kyai Syarifuddin ke jalur hukum.

Sebelum aksi digelar, pihak Ponpes telah berupaya mencari Kyai Syarifuddin di rumah Nurul Mutaqin, Ketua PWI Kabupaten Demak, yang sering dikunjungi oleh Syarifuddin. Namun, keduanya tidak ditemukan. Ketidakhadiran ini memicu emosi pengurus dan santri, yang akhirnya melanjutkan aksi ke Polres Demak.

Polres Demak merespons cepat dengan mengadakan mediasi di kediaman almarhum K.H. Misbachul Munir. Dalam mediasi yang melibatkan pihak Ponpes dan aparat kepolisian, disepakati beberapa poin, antara lain:

  1. Polres akan memanggil Kyai Syarifuddin untuk klarifikasi atas ujaran kebencian tersebut. Kyai Syarifuddin diharuskan meminta maaf secara terbuka kepada pihak Ponpes Al Hidayat. Polres diberikan waktu 7 hari untuk menyelesaikan proses klarifikasi.

Dalam orasinya, Gus Syarifudin Hidayatullah, pengasuh Ponpes Al Hidayat, menegaskan pentingnya menjaga marwah para kyai.

“Kita sebagai santri tidak terima jika seorang kyai dihina. Jika tidak ada klarifikasi dalam waktu tujuh hari, kita akan bergerak lebih lanjut,” ujarnya. Ia juga meminta para santri menjaga kondusivitas, sambil tetap mengawal proses hukum.

Hal senada, Teguh Ali Irfan, Ketua Banser Demak, menambahkan bahwa kehadiran massa di Ponpes sama dengan aksi di Polres.

Baca juga: Aksi Kamisan dan Suporter Kompak Demo Polisi Soalkan Penembakan Gamma

“Kami mengharapkan Kyai Syarifuddin datang ke Krasak untuk klarifikasi dan meminta maaf secara terbuka,” tegasnya.

Aksi dan mediasi berlangsung tertib tanpa insiden. Polres Demak memastikan akan menangani kasus ini secara tegas dan transparan.

Demikian informasi, ribuan santri dan alumni Ponpes Al Hidayat Krasak Demak gelar aksi solidaritas. (01)

Exit mobile version