Beranda Daerah Waspada Potensi Hujan Lebat Akan Guyur Kota Semarang

Waspada Potensi Hujan Lebat Akan Guyur Kota Semarang

Hujan lebat di Semarang 27 Desember 2023. (Foto : Dokumen Pribadi)

Semarang, Jatengnews.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk Kota Semarang dan sekitarnya pada Sabtu (21/12/2024).

Potensi hujan lebat yang disertai kilat dan angin kencang diprakirakan akan terjadi, meningkatkan risiko banjir dan gangguan aktivitas masyarakat.

Menurut prakirawan BMKG, Andika Hapsari, fenomena cuaca ini dipengaruhi oleh daerah konvergensi yang memanjang di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Kalimantan dan Laut China Selatan.

Baca juga : Akhir Mei Potensi Hujan dengan Intensitas Tinggi Akan Terjadi di Indonesia

Kondisi ini mendorong pertumbuhan awan hujan yang signifikan, khususnya di Jawa Tengah, termasuk Semarang.

Selain hujan, BMKG juga memperingatkan potensi banjir rob di pesisir utara Jawa Tengah, termasuk wilayah pesisir Kota Semarang. Fenomena ini disebabkan oleh kombinasi hujan lebat dan kenaikan tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2,5 meter di beberapa perairan sekitar.

Masyarakat Semarang diimbau untuk mewaspadai dampak cuaca ekstrem ini, terutama bagi yang tinggal di kawasan rawan banjir rob seperti Genuk dan Semarang Utara. Selain itu, pengguna jalan juga diminta berhati-hati terhadap genangan yang dapat menyebabkan gangguan lalu lintas.

“Segera siapkan langkah antisipasi seperti memantau informasi terbaru dari BMKG dan mengamankan barang-barang di area yang berpotensi terdampak banjir,” ujar Andika dikutip dari Suara.com jaringan berita Jatengnews.id, Sabtu (21/12/2024).

BMKG juga mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di area pesisir selama cuaca ekstrem berlangsung. Informasi lebih lanjut terkait perkembangan cuaca dapat diakses melalui laman resmi atau aplikasi BMKG.

Baca juga : BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Lahar Hujan Gunung Lewotobi Laki-Laki

Dengan kewaspadaan bersama, diharapkan dampak dari cuaca ekstrem ini dapat diminimalkan di Kota Semarang. (03)

Exit mobile version