Semarang, JatengNews.id – Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang dari semester 4, 5, dan 6 sukses menggelar Festival Komukino ke-10 tahun dengan tema “Jateng Bungah”.
Kegiatan tersebut berlangsung di Auditorium Ir. Widjatmoko Universitas Semarang, pada Kamis, (19/12/2024).
Acara ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Diporapar yaitu Farid Aly Aikhwan, S.STP, M.SI, kepala program studi Ilmu Komunikasi, Edi Nurwahju Julianto, S.Sos., M.I.KOM, serta Wakil dekan FTIK, S.Sos, M.I.Kom.
Baca juga: KONI Kota Semarang Kerja Sama dengan Universitas Pandanaran
Acara ini merupakan tugas akhir dari salah satu mata kuliah di program Ilmu Komunikasi dan menjadi wadah pembelajaran berbasis budaya lokal untuk mengenalkan kekayaan tradisi Jawa Tengah terutama kepada generasi muda.
Ketua panitia Festival Komukino, Daniel Kukuh Wibosono menjelaskan tema “Jateng Bungah” menggambarkan kabahagiaan dan rasa syukur atas keindahan budaya Jawa Tengah.
“Festival ini menggabungkan seni, udaya, teknologi, dan kuliner, memberikan pengalaman unik kepada pengunjung untuk menikmati tradisi dan inovasi dalam satu tempat,” ujarnya.
Festival ini menghadirkan berbagai acara menarik seperti festival kuliner, kompetisi, pengelaran budaya, dan komukino award. Salah satu kompetisi yang ada di komukino tahun ini adalah kompetisi tari dan kompetisi bernyanyi.
Festival ini juga turut melibatkan enam karesidenan di Jawa Tengah, yaitu Semarang, Pati, Surakarta, Pekalongan, Banyumas, dan Kedu.
Setiap karesidenan menampilkan budaya khas daerah masing-masing, baik melalui seni pertunjukan maupun kuliner lokal.
Sebagai bagian dari Festival Komukino, karya video desa wisata juga ditampilkan.
Salah satu yang menarik perhatian adalah video Desa Wisata Sendang Sari di Kabupaten Temanggung, hasil karya Karesidenan Kedu. Video ini menonjolkan keindahan alam, budaya, dan potensi pariwisata lokal yang dikemas secara kreatif oleh mahasiswa.
Wakil Dekan FTIK Universitas Semarang, Fajriannoor Fanani S.Sos, M.I.Kom, berharap agar festival komukino terus berkembang.
“Kami berharap acara ini terus menjadi inovasi yang tidak hanya mempromosikan, tetepi juga melestarikan budaya lokal secara kreatif dan relevan dengan zaman,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa Festival Komukino telah ada sejak sebelum pandemi dan sempat vakum selama setahun.
“Sebelum pandemic, festival ini sering diselenggarakan di luar kampus, salah satunya di Kola Lama Semarang. Namun, setelah pandemic, acara ini dipusatkan kembali di dalam kampus untuk menjaga keamanan dan kenyamananbersama,” jelasnya.
Festival Komukino adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang.
Acara ini bertujuan untuk melestarikan budaya Indonesia, khususnya Jawa Tengah, melalui berbagai kegiatan kreatif seperti pameran seni, kompetisi, eksplorasi kuliner khas, dan karya video.
Dengan mengusung teme-tema yang relevan setiap tahunnya, festival ini menjadi platform pembelajaran inspiratif bagi generasi muda untuk mengenalkan dan mengembangkan kekayaan tradisi lokal.
Baca juga: Pemkot Semarang dan BRIN Siap Jadikan Semarang Pionir Budidaya Pangan Berkelanjutan
Demikian informasi mengenai mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang dari semester 4, 5, dan 6 sukses menggelar Festival Komukino ke-10 tahun dengan tema “Jateng Bungah”. Semoga bermanfaat. (07)