Beranda Daerah Musim Tanam Padi Petani Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem

Musim Tanam Padi Petani Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem

Bupati Rembang Abdul Hafidz, pada tanam perdana padi di lahan sawah Desa Weton, Kecamatan Rembang, Rabu (18/12/2024). (Foto : Dok Pemprov Jateng)

Rembang, Jatengnews.id – Para petani diimbau untuk meningkatkan kewaspadaannya, terhadap cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi pada musim ini.

Bupati Rembang Abdul Hafidz mengatakan cuaca ekstrem tahun ini diperkirakan masih terjadi seperti tahun sebelumnya. Hal itu berdasarkan rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang disampaikan saat rapat koordinasi dengan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Baca juga : Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemprov Jateng dan BMKG Modifikasi Cuaca

“Cuaca ekstrem ini tentu berisiko, tidak hanya bagi masyarakat umum, tetapi juga bagi nelayan dan sektor pertanian. Oleh karena itu, Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) harus selalu memperbarui informasi terkait kondisi cuaca,” ujar bupati dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng, Kamis (19/12/2024).

Disampaikan, cuaca ekstrem biasanya disertai curah hujan tinggi, berpotensi menyebabkan banjir yang dapat merendam lahan pertanian hingga beberapa hari, dan merusak tanaman padi.

“Jadi, cuaca ekstrem yang diperkirakan BMKG empat kali lipat dari tahun sebelumnya harus diantisipasi oleh kelompok tani. Kita tidak boleh meremehkan, tetapi perlu langkah ekstra untuk menghadapinya, terutama di Kabupaten Rembang, bahkan di seluruh Jawa Tengah,” tegasnya.

Kepala Dintanpan Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto menjelaskan, petani perlu memastikan kondisi drainase tetap baik, agar lahan tidak terendam banjir akibat curah hujan tinggi.

“Pada musim ini, sebenarnya pasokan air cukup tersedia. Namun, yang terpenting adalah pengelolaan drainase, agar lahan tidak kebanjiran,” katanya.

Agus menyampaikan, total luas lahan pertanian yang akan ditanami padi pada MT I mencapai 26.634 hektare. Hingga saat ini, sekitar 53 persen atau 14.161 hektare lahan telah ditanami.

“Kami targetkan semua lahan sudah tertanami pada Januari mendatang. Dengan demikian, akan ada waktu yang cukup untuk proses walik dami. Semakin cepat padi ditanam, semakin besar peluang untuk memulai musim tanam II,” jelasnya.

Ditambahkan, jika seluruh lahan seluas 26 ribuan hektare tertanami dan walik dami mencapai 60 persen, pihaknya optimistis luas tanam dapat mencapai 40 ribuan hektare.

“Ini sudah cukup bagus untuk Kabupaten Rembang,” imbuhnya.

Baca juga : Potensi Cuaca Ekstrem BMKG Minta Pemudik Waspada

Pada kesempatan itu, juga diserahkan berbagai jenis bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada kelompok tani. Bantuan tersebut diberikan kepada petani sebagai bagian dari komitmen pemerintah, dalam mendorong modernisasi pertanian, meningkatkan kesejahteraan petani, dan mendukung program swasembada pangan. (03)

Exit mobile version