Semarang, Jatengnews.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat Jawa Tengah potensi cuaca ekstrem sampai 18 Desember 2024.
Gangguan atmosfer, termasuk aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) dan bibit siklon tropis di selatan Pulau Jawa, memicu peningkatan curah hujan, kilat, dan angin kencang di berbagai wilayah.
Baca juga : BMKG Peringatkan Perubahan Iklim Ancam Kehidupan Global
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, menjelaskan bahwa pola konvergensi dan kelembapan udara yang tinggi di Jawa Tengah menjadi faktor utama pembentukan awan Cumulonimbus, yang menyebabkan hujan lebat dan fenomena cuaca ekstrem lainnya.
“Wilayah yang harus ekstra waspada mencakup kota dan kabupaten seperti Semarang, Surakarta, Magelang, hingga kawasan pesisir seperti Cilacap dan Jepara,” jelasnya dikutip dari Suara.com jaringan berita Jatengnews.id, Sabtu (14/12/2024).
Selain itu, BMKG juga memprediksi peningkatan tinggi gelombang di Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DIY, dengan gelombang setinggi 2,5-4 meter di wilayah tertentu.
Risiko tinggi gelombang ini berpotensi membahayakan aktivitas pelayaran, termasuk perahu nelayan, tongkang, hingga kapal besar seperti kapal kargo.
Baca juga : BMKG Fokus Mitigasi Risiko di Wilayah Rawan Gempa
Masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana seperti banjir dan tanah longsor diimbau untuk tetap waspada, terutama saat hujan lebat. BMKG juga meminta para pengguna jasa kelautan untuk memprioritaskan keselamatan dengan memantau informasi terkini. (03)