JatengNewsTV – Berikut kami sajikan berita video sinergi Bank Indonesia atau BI Jateng dan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK terkait perlindungan konsumen.
Bagi pembaca yang ingin menonton berita video sinergi BI Jateng dan OJK terkait perlindungan konsumen klik gambar di atas.
Sebelumnya diberitakan, BI Jateng dan OJK menginisiasi Program Penggerak Literasi dan Digitalisasi (Perintis) Keuangan. Adapun Perintis juga bertugas mensosialisasikan mengenai perlindungan konsumen di perbankan.
Baca juga: Video Saksi Mata: Kecelakaan Silayur Ngaliyan
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jateng, Nita Rachmenia mengatakan bahwa Perintis Keuangan diikuti oleh 103 peserta perwakilan insan Perintis Keuangan dari Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.
Selain meningkatkan inklusi keuangan Perintis harus tegas mengedukasi masyarakat apa saja yang boleh dan dilarang dalam melakukan transaksi perbankan.
Pasalnya selama ini masyarakat banyak yang menjadi korban penipuan online, sehingga edukasi perlindungan konsumen sangat penting dilakukan.
“Program yang diimplementasikan sejak Juli hingga September 2024 ini telah terlaksana 365 kegiatan edukasi yang melibatkan lebih dari 33.000 peserta serta mencatatkan lebih dari 4.800 realisasi inklusi keuangan,” jelasnya, Rabu (04/12/2024).
Menurutnya, realisasi inklusi keuangan meliputi pembukaan rekening tabungan/ kredit di perbankan, layanan keuangan non-bank, optimalisasi penggunaan QRIS, dan E-Wallet.
Sementara itu, Kepala OJK Provinsi Jawa Tengah Sumarjono mengatakan Insan Perintis dibekali dengan pengetahuan tentang OJK, Bank Indonesia, dan Industri Jasa Keuangan serta terkait optimalisasi media sosial dan pengelolaan keuangan.
Tonton juga: Video Saksi Mata: Kecelakaan Silayur Ngaliyan
Perintis Keuangan nantinya bertugas untuk menyebarluaskan materi edukasi keuangan dan mengidentifikasi kebutuhan akses keuangan masyarakat di daerahnya masing-masing.
Perintis Keuangan juga diharapkan dapat mengembangkan inovasi pengembangan ekonomi daerah melalui dukungan inklusi dan digitalisasi keuangan dengan perluasan akseptasi pembayaran non-tunai menggunakan QRIS.
Selain itu, upaya peningkatan literasi keuangan dengan memperkenalkan Cinta Bangga Paham Rupiah agar masyarakat semakin memahami ciri keaslian uang rupiah, bangga terhadap rupiah sebagai simbol kedaulatan, dan bijak dalam mengelola keuangan. (Kamal-01)