Semarang, Jatengnews.id – Perayaan Natal bagi umat Kristiani tinggal beberapa hari lagi, dimana situasi menjadi penyambutan Tuhan Yesus Kristus.
Namun anehnya, pada tahun 2023 lalu, menjelang Perayaan Natal terhitung kasus perdagangan anjing untuk di konsumsi jumlahnya meningkat.
Baca juga: Dukungan Pemerintah Surakarta Untuk Komunitas Skateboard
Sehingga kejadian tahun lalu sempat menghadirkan respon publik dan dilakukan penangkapan di Gerbang Tol Kalikangkung Kota Semarang.
Mengingat kejadian tahun lalu, Ketua Yayasan Sahabat Setia Satwa Semarang, Yong Liem, mengaku khawatir kejadian tersebut terjadi kembali.
“Nayal itu kita menyambut Tuhan Yesus, kita yang lahir dengan penuh damai bukan dari penyiksaan anjing yang sebetulnya tidak pada tempatnya,” ungkapnya, Jumat (6/12/2024).
Dirinya juga mengingatkan, bahwa tidak ada budaya pembantaian anjing pada saat penyambutan bulan Natal.
“Karena sebetulnya anjing itu memang tidak layak di konsumsi. Tidak ada budaya seperti itu (makan daging anjing di hari Natal), kita mulai tinggalkan mulai dari Natal sekarang ini,” paparnya.
Baca juga: Libur Sekolah, Taman Lele Semarang Jadi Rekomendasi Wisata Asyik dan Murah Bareng Keluarga
Ia juga menyinggung warga Jateng, bahwa mengkonsumsi daging anjing tidak seharunya dilakukan.
“Itu sudah tidak jamannya lagi, anjing itu bukan hewan ternak (yang bisa dikonsumsi). Dia sahabat manusia (peliharaan) jadi tidak tepat untuk di konsumsi,” jelasnya. (Kamal-02)