Semarang, Jatengnews.id – Keluarga GRO siswa SMKN 4 Kota Semarang yang jadi korban penembakan Aipda R layangkan surat ke Komisi III DPR RI karena tidak dihadirkan dalam RDP (Rapat Dengar Pendapat).
Sebelumnya, telah diketahui bahwa kasus Aipda R yang menembak GRO dan teman-temannya ini mendapat perhatian khusus dari Komisi III DPR RI. Sehingga pada Selasa (3/12/2024) lalu, Komisi III DPR RI menghadirkan pihak kepolisian dalam hal ini Kapolrestabes Semarang dan Kabid Propam Polda Jateng.
Baca juga: Oknum Polisi Penembak Siswa SMKN 4 Semarang Aipda RZ Ditahan
Keluarga GRO, Subambang menyampaikan, bahwa sebelumnya memang diundang untuk hadir dalam RDP secara online dan diberi link zoom oleh Komisi III DPR RI.
“Sebetulnya kemarin sudah ada ajakan RDP. Tapi, melalui zoom, jam 9 15. Tapi linknya ketika dibuka tidak terbuka,” paparnya belum lama ini.
Artinya pihak keluarga yang dikabarkan hadir dalam RDP dibatalkan. “Lalu dikatakan dari pihak sekretariat untuk keluarga tidak ikut zoom. Mudah-mudahan dengan surat kami, di kesempatan berikutnya bisa RDP biar seimbang,” harapnya.
Dalam RDP tersebut, terlihat bahwa Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan kukuh menjelaskan bahwa korban melakukan tawuran. Sementara itu, pihak keluarga tidak menerima dengan penjelasan yang disampaikannya.
“Yang ingin disampaikan kejanggalan, kaya di setel lah . Ini yang perlu kami perjelas dengan harapan bisa meluruskan berita itu,” ungkapnya.
Melihat situasi tersebut, pihaknya melayangkan surat ke Komisi III DPR RI untuk dilakukan RDP.
“Ke depan, kami kirim surat ke komisi 3. DPR minta dilakukan RDP untuk keluarga supaya tidak sepihak,” paparnya.
Dalam RDP sebelumnya, sebenarnya juga ditemukan kejanggalan yakni adanya perbedaan antara Irwan dengan Kabid Propam Polda Jateng, Kombes Pol Aris Supriyono.
Baca juga: Demo Teatrikal di Polda Jateng, Suarakan Korban Siswa SMKN 4 Semarang
Aris menegaskan penembakan yang dilakukan Aipda R ini tidak ada sangkut pautnya dengan tawuran atau korban bukan pelaku tawuran.
“Motif yang dilakukan oleh terduga pelanggar dikarenakan pada saat perjalanan pulang mendapat satu kendaraan yang memakan jalannya terduga pelanggar jadi kena pepet, akhirnya terduga pelanggar menunggu tiga orang ini putar balik, kurang lebih seperti itu dan terjadilah penembakan,” ungkapnya dalam RDP. (Kamal-02)