Semarang, Jatengnews.id – Transaksi perbankan dengan metode digital atau menggunakan aplikasi masih akhir-akhir ini banyak digandrungi para nasabah.
Bank Indonesia mencatat transaksi perbankan digital pada triwulan I-2024 tumbuh 44,39 persen dibanding tahun lalu.
Baca juga : Bank Indonesia Jateng Peringatkan Konsumen Jagan Lakukan Pinjol Ilegal Awasi Data Pribadi
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jateng, Nita Rachmenia menyampaikan, bahwa situasi ini tentunya diikuti penguatan perlindungannya seiring meningkatnya layanan pembayaran digital.
“Memang dari transaksi digital ini salah satu resiko yang harus kita waspadai adalah terkait dengan perlindungan data pribadi kita,” paparnya, Selasa (03/12/2024).
Ia menjelaskan bahwa para nasabah bank, harus peka dan selalu menjaga data pribadinya supaya tidak terjadi kebobolan.
“Jadi sebenarnya apapun instrumen ataupun kanal yang kita pakai dalam melakukan transaksi basic sebenarnya yang utama adalah peranan dari user sendiri (penggunanya) yang memang harus lebih berhati-hati ya,” ungkapnya saat ditemui di kantornya.
Artinya, meskipun pihak perbankan telah memberikan pelayan dengan secanggih dan seaman apapun, kalau ada kecerobohan dari penggunannya maka berpotensi terjadinya kebobolan.
“Kalau Kami dari Bank Indonesia selalu tekankan kepada masyarakat dalam melakukan transaksi digital untuk terus berhati-hati, dalam arti sebelum melakukan transaksi yakinkan bahwa bertransaksi di aplikasi yang memang disediakan bank, pastikan bahwa itu memang yang asli,” terangnya.
Dirinya juga menjabarkan, setiap lembaga perbankan memiliki keamanannya masing-masing dan panduan penggunaan aplikasinya dengan jaminan keamanan tentunya.
Baca juga : Bank Indonesia Beri 7 Tips Terhindar Dari Phising
“Saya yakin dari setiap bank masing-masing itu sudah memberikan beberapa panduan, bagaimana membedakan bahwa aplikasinya itu yang asli atau tidak,” terangnya. (Adv-03)
