Semarang, Jatengnews.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI).
Adapun PTBI merupakan high level event tahunan yang dilaksanakan untuk menyampaikan pandangan Bank Indonesia mengenai kondisi perekonomian nasional, tantangan serta arah kebijakan Bank Indonesia dan Pemerintah ke depan yang akan menjadi referensi bagi pelaku industri, investor dan kalangan usaha dalam menentukan keputusan bisnis mendatang.
Baca juga : Bank Indonesia Jateng Edukasi Pentingnya Perlindungan Konsumen ke Gen Z
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengatakan tema sinergi sangat tepat saat ini, karena penguatan sinergi dan kolaborasi antar berbagai pihak menjadi kunci utama untuk kebangkitan dan keberhasilan ekonomi nasional ke depan.
“Indonesia dalam posisi yang menguntungkan karena memiliki hampir semua elemen pembangunan ekonomi. Meski demikian, kondisi geopolitik dunia yang penuh ketidakpastian mengharuskan Indonesia selalu waspada untuk menjaga ekonomi Indonesia tumbuh kuat. Peran sektor keuangan menjadi sangat penting dalam mengelola kepercayaan dan keuangan rakyat guna mendukung perekonomian bangsa,” ujarnya melalui siaran pers, Sabtu (30/11/2024).
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Ndari Surjaningsih, menyampaikan bahwa optimisme perekonomian Jawa Tengah akan terus tumbuh solid seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional yang tetap kuat. Pada 2024, perekonomian Jawa Tengah diperkirakan tumbuh di kisaran 4,7% – 5,5% (yoy) dan semakin meningkat ke rentang 4,8% – 5,6% pada 2025.
“Proyeksi ini didukung oleh potensi dan modal besar Jawa Tengah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi domestik, meskipun terdapat tantangan ketidakpastian perekonomian global. Inflasi Jawa Tengah juga diperkirakan tetap terkendali, berada dalam rentang target nasional sebesar 2,5±1% pada 2024 dan 2025,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2024, kinerja dan prospek ekonomi nasional tetap solid meskipun di tengah ketidakpastian global.
Meski demikian, ke depan tantangan global masih ada, dan Indonesia harus tetap optimis dengan tetap mewaspadai sejumlah tantangan.
Baca juga : Bank Indonesia dan Pemprov Jateng Dorong Pemanfaatan Cabai Kering
Oleh karena itu, sinergi bauran kebijakan transformasi ekonomi nasional perlu diperkuat, khususnya pada 5 (lima) area, yaitu i) sinergi memperkuat stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, ii) sinergi mendorong permintaan domestik, iii) sinergi meningkatkan produktivitas dan kapasitas ekonomi nasional, iv) sinergi pendalaman keuangan untuk pembiayaan ekonomi, serta v) sinergi digitalisasi sistem pembayaran dan ekonomi keuangan digital nasional. (03)